Monday, January 11, 2016

Begini Cara Amerika Cegah Pemabuk Berkendara

Begini Cara Amerika Cegah Pemabuk BerkendaraJakarta - Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat menggandeng Presiden Barrack Obama mengkampanyekan pentingnya keselamatan berkendara. Langkah ini ditempuh karena semakin banyaknya kecelakaan akibat pengemudi mabuk.

Seperti dilansir situs resmi NHTSA, Senin (11/1/2016), saban tahunnya tak kurang dari 10.000 orang tewas dalam kecelakaan karena pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang. Sementara, kasus pengemudi mabuk semakin sering terjadi.

“Selama Bulan Nasional Pencegahan Mengemudi Membahayakan, mari kita berjanji untuk selalu mendorong kewaspadaan dan menghindari mabuk yang membuat gangguan di belakang kemudi. Mari bersama-sama, kita membantu memasti kan semua orang dapat menikmati liburan dan bisa membuat kenangan bersama orang-orang yang tersayang, dan menjaga kesejahteraan semua orang di jalan,” bunyi himbuan Obama.

Menurut Obama, setiap orang bisa berperan penting dalam mengurangi kecelakaan yang memilukan. Dia juga menjadikan Desember sebagai bulan pencegahan mengemudi yang membahayakan.

Hasil survei nasional tentang jalan raya yang dilakukan NHTSA diketahui sepanjang 2013-2014 dikrtahui lebih dari 22 persen pengemudi mobil kedapatan mabuk (alkohol) dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang over dosis. Untuk pencegahan, NHTSA bekerajasama dengan pemerintah negara bagian dan dan mitra lokal.

Pada tingkat federal, sepanjang 2015, National Drug Control Strategy yang dirilis oleh ONDCP, bertujuan untuk mengurangi perilaku mengemudi di saat mabuk dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat.

NHTSA juga bekerjasama dengan negara-negara bagian melakukan reformasi hukum untuk memberikan sanksi tegas pengemudi mabuk, gencar melakukan tes narkoba dan meningkatkan kemampuan aparat hukum dalam mengindentifikasi pengemudi yang mabuk.

Laporan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) pada 2013 menyimpulkan, pengemudi yang mabuk berisiko mengalami kecelakaan bahkan sebelum kandungan zat itu melebihi ambang batas. Pada saat kandungan darah mencapai 0,08 persen , sudah memiliki potensi risiko kecelakaan hingga dua kali lipat.


(arf/arf)

0 comments:

Post a Comment