Monday, January 11, 2016

Ini Curhat Pemilik Honda HR-V yang Bermasalah di Jember

Ini Curhat Pemilik Honda HR-V yang Bermasalah di JemberJakarta - Masalah pada Honda HR-V yang ramai diperbincangkan di dunia maya belum berkahir. Setelah Asisten Service Manager Honda Pondok Indah, Jehan Auda Adji Prakasa mengonfirmasi bahwa kasus kerusakan HR-V yang terjadi di Jember tidak ditemukan di Jakarta, pemilik HR-V asal Jember yang mempublikasikan masalahnya ke forum di internet pun angkat bicara.

Hampir 10 kali pengguna Honda HR-V itu melakukan servis di bengkel meski kilometer mobil baru mencapai 8 ribu. Terdapat bunyi getar pada bagian dashboard serta kaki depan saat melewati jalan tidak rata. Ia juga mengeluhkan adanya suara seperti air di bagian kaki-kaki belakang.

Rudy Dewantara, pemilik HR-V 1.8 yang bermasalah ter sebut mengatakan, pernyataan Jehan bertentangan dengan fakta. Sebab menurut Rudy, ada pemilik HR-V di Jakarta yang mengalami masalah yang sama dan belum terpecahkan.

"Pernyataan asisten manager itu sangat bertentangan dengan fakta. Saya bisa menunjukkan data-data pemilik HR-V di Jakarta yang sudah bolak-balik bengkel dan masalahnya belum selesai," kata pemilik HR-V 1.8 asal Jember itu kepada detikOto saat menanggapi pemberitaan berjudul 'Ini Tanggapan Honda Jakarta Soal Isu Kerusakan HR-V'.

Rudy mengaku sempat mengumpulkan data-data pemilik HR-V yang bermasalah dari beberapa kota di Indonesia. Kepada detikOto, Rudy memberikan data terbaru mengenai 11 kasus kerusakan Honda HR-V dari beberapa kota.

"Sangat keberatan. Karena jelas-jelas kasusnya sudah banyak," kata Rudy.

Rudy juga menanggapi perka taan dari Jehan soal noise catcher. Menurutnya, alat noise catcher ada juga di bengkel di Jember.

"Selama keluar-masuk bengkel, saya selalu kontak servis advisor Jember dan HR-V saya sudah pernah dideteksi dengan alat itu," jelas Rudy.

Saat dideteksi dengan noise catcher, akar masalahnya sebenarnya sudah diketahui. Namun, setelah Rudy mengganti komponen, masalah pada mobilnya masih ada.

"Jadi sejak awal HR-V saya bermasalah sudah didgnosis dengan noise catcher dan masalahnya sudah ketemu. Makanya HR-V saya sudah diganti 4 komponen besar. Jadi meski ada noise catcher, tapi masalah yang muncul beda-beda. Bukan karena ketidakmampuan bengkel mendiagnosis masalah saya," lanjut Rudy.

Sebelumnya, Jehan mengatakan, bengkel Honda Pondok Indah memiliki alat Noise Catcher yang dapat digunakan untuk mendeteksi bunyi-bunyi yang ditimbulkan seperti kasus di Jember (kasus yang dialami Rudy).

"Kalau di sini melihat kasus seperti itu, kita punya alat khusus yang namanya Noise Catcher. Setiap bengkel Honda harusnya ada alat itu. Noise Catcher mendeteksi bunyi-bunyi jadi kita bisa mengerucuti akar permasalahannya," ujar Jehan.

Rudy menambahkan, selama berdiskusi dengan pengguna HR-V lainnya dan mengumpulkan data-datanya, masalah yang ada pada mobil itu bukan hanya soal kaki-kaki. Ada beberapa bagian yang mudah rusak.

"Kalau punya saya, sebelum 500 km pertama karet pintu putus, dashboard getar. Sekarang kabin mobil saya bocor. Masalah di HR-V lain: kaca depan cekung, kaca mobil mengembun, karet mobil bocor, cat belang. Dalam hal kaki-kaki masalahnya mayoritas sama (dengan pengguna HR-V lain). Sudah ganti komponen-komponen yang itu-itu aja, seperti: racksteer/eps gearbox, rear axle/assy beam, driveshaft, lower arm, shock, link stabilizer," kata Rudy.



< strong>(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment