Monday, April 18, 2016

Trauma Susi Susanti Saat Mobilnya Diserang Suporter Bola

Trauma Susi Susanti Saat Mobilnya Diserang Suporter BolaJakarta - Pasangan legenda bulutangkis Indonesia, Alan Budikusuma dan Susi Susanti punya pengalaman tak terlupakan saat keduanya tengah berada di dalam mobil.

Susi Susanti menceritakan kejadian tak terlupakan bersama kekasih yang kini menjadi suaminya itu terjadi pada 1994, bertepatan dengan pertandingan Thomas dan Uber Cup. Keduanya baru saja pulang makan malam dan menuju hotel di kawasan Senayan, Jakarta.

Tiba-tiba terdapat kerumunan suporter yang berada di kawasan tersebut. Sayang, mobil Susi yang berpelat Bandung atau D, menjadi incaran suporter yang melakukan tindakan anarkis.

Balok-balok kayu maupun batu menimpa kaca mobil yang ditumpangi oleh Alan dan S usi. Meski kaca dan mobil sebagian hancur, beruntung keduanya selamat dalam kejadian mengerikan tersebut.

"Pengalaman yang tidak terlupakan kena suporter bola. Jadi saat ada pertandingan Uber Cup tahun 1994. Pas mobil saya pelat nomornya Bandung. Jadi pas di depan Senayan, itu masih sepi, suporter udah keluar. Balok-balok kayu dan batu kena kaca semua," cerita Susi Susanti, Senin (18/4/2016).

Alan Budikusuma juga bercerita kejadian tersebut hampir membuat dirinya dan Susi harus meregang nyawa. Keduanya pun terluka. Bahkan sang istri kena robekan dan membuat otot besarnya hampir putus.

"Yang saya ingat menjelang pertandingan Thomas dan Uber Cup di senayan tahun 1994, saya pulang sesudah dinner hampir mati. Mobil ditimpuk pakai kayu dan batu oleh suporter. Kebetulan mobil pakai mobil Susi dan pelatnya D. Cukup parah lukanya," ungkap Alan.

Susi pun melanjutkan ceritanya. "Saya sama mas Alan Kena robekan. Berapa mili hampir otot besar saya ham pir putus saya syok sampai ada polisi saya stop, saya minta setirin. Semua dibawa ke rumah sakit, 3 hari saya ga boleh main badminton," kata Susi dengan raut muka yang masih menyisakan trauma.

Setelah kejadian tersebut, atlet peraih medali emas dalam Olimpiade 1992 di Barcelona tersebut mengaku masih trauma apabila ketika menyetir bertemu dengan kerumunan orang maupun suporter yang akan menonton bola. "Kalau ada (pertandingan) bola atau kerumunan saat menyetir saya suka takut," ujar Susi.
(nkn/ddn)

0 comments:

Post a Comment