Monday, April 18, 2016

Kenapa Indonesia Betah dengan BBM Euro2?

Kenapa Indonesia Betah dengan BBM Euro2?Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara yang masih menggunakan standar emisi Euro2 sejak tahun 2003. Desakan kepada pemerintah untuk segera menerapkan standar Euro4 terus bergulir, salah satunya dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Apa penyebab Indonesia masih 'betah' menggunakan standar emisi Euro2?

Dibandingkan negara di kawasan ASEAN lainnya seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina, Indonesia jauh tertinggal soal standar emisi gas buang. Di kala ketiga negara tersebut telah menerapkan standar Euro4, Indonesia hingga kini masih berkutat menggunakan Euro2 pada mobil.

Ahli otomotif dan bahan bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswijaya nto menjelaskan belum diterapkannya standar Euro4 di Indonesia karena soal kesiapan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Ketika mau menetapkan Euro sekian, pemerintah akan minta konsensus dulu. Kalau industri otomotif pasti senang karena di negara asalnya sudah paling tinggi standarnya. Di sini penyedia bahan bakar sendiri sanggup tidak  (untuk BBM standar Euro4)?  Kalau harus impor tapi dalam jumlah kecil tidak masalah. Tapi kalau dalam jumlah besar kan defisit dan berbahaya juga," jelas Tri di Jakarta.

Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup masih terus menggodok regulasi terkait penerapan standar emisi Euro4. Peraturan tersebut rencananya akan diteken pada tahun ini dan diaplikasikan mulai 2018 mendatang.

Untuk standar Euro4 pada bahan bakar bensin, Direktur Pengendalian Polusi Udara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dasrul Chaniago mengatakan minimal menggunakan RON 95 atau setara Pertamax.

Denga n penerapan Euro4, ia berharap industri otomotif di Indonesia akan berkembang dan bisa bersaing dengan negara lain dalam hal ekspor mobil.

"(Tahun) 2018 target kami menerapkan Euro4. Untuk Euro4 minimum Pertamax. Kita pakai Euro4 supaya bisa ekspor mobil. Negara-negara tetangga sudah menerapkan Euro4. Kalau kita bertahan dengan Euro2 kita ga bisa ekspor," ujar Dasrul.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi juga meminta pemerintah dapat dengan segera menerapkan peraturan soal Euro4 tersebut secepatnya. Apalagi melihat momentum penurunan harga BBM saat ini yang dinilai tepat.

"Kita minta supaya dipercepat (penerapan Euro4) karena kalau Euro4 dipercepat itu akan lebih baik. Kita manfaatkan momentum turunnya bahan bakar ini. Indonesia tinggal satu-satunya yang masih Euro2. Filipina saja sudah Euro4 akhir tahun ini, India bahkan sudah masuk Euro5. Seluruh Asia bahkan mungkin (Indonesia) paling terbelakang," kata Yohannes.


(nkn/ddn)

0 comments:

Post a Comment