Jakarta - Pasar mobil Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia meningkat cukup pesat. Di mata Nissan, hal ini tidak bisa dihindari karena masih rendahnya daya beli masyarakat.
"LCGC membesar tidak bisa kita hindari karena memang customer di Indonesia daya belinya kan masih rendah masih banyak pemakai motor. Ketika pendapatan dia naik demand terhadap LCGC membesar sih," ujar General Manager Marketing Strategy PT NMI, Budi Nur Mukmin di Jakarta.
Tahun lalu saja kontribusi penjualan LCGC terhadap pasar nasional mencapai 18 persen sementara hingga pertengahan tahun ini sudah mendekati angka 20 persen. Budi memprediksi kenaikan LCGC tahun ini bisa di atas 20 persen.
"Tahun lalu kontribusi LCGC terhadap market nasional itu sekitar 18 persen tahun ini sudah mendekati angka 20 persen, jadi kalau sejuta itu sekitar 200 ribu setahun itu luar biasa. Tapi sih feeling saya LCGC bisa di atas 20 persen bisa 22-23 persen tergantung nanti ya karena kan banyak mobil baru bisa jadi 25 persen," jelas Budi.
Meski begitu Nissan tidak berencana untuk memasuki pasar LCGC, karena pasar LCGC sudah jadi wilayahnya Datsun.
"Kalau dilihat dari sisi pembagian produk LCGC dipegang Datsun kalau Nissan nggak bergerak ke arah sana, jadi kita udah ada benang merahnya lah ya karena pasti akan terjadi kanibalisasi kalau itu terjadi," tutur Budi.
(ddn/ddn)
0 comments:
Post a Comment