Thursday, April 18, 2013

Apa Kata Otolovers Soal Mobil Manual Versus Matik?

Apa Kata Otolovers Soal Mobil Manual Versus Matik? Jakarta - Mobil dengan transmisi otomatis atau matik belakangan ini kerap menjadi pilihan bagi masyarakat perkotaan seperti Jakarta dan sekitarnya. Mereka yang memilih mobil matik mengatakan kalau mengendarai mobil matik itu lebih praktis ketimbang mobil dengan transmisi manual.

Seperti yang diungkapkan oleh Ali Hassan kepada detikOto. Pria yang akrab disapa Ali ini mengaku kalau mengendarai mobil matik itu lebih mudah dan lebih praktis daripada mobil manual.

"Dari pertama gue punya mobil memang matik semua. Bukan karena gue ga bisa bawa mobil yang manual tapi lebih kepada praktis dan mudahnya saja," ungkap Ali pada detikOto.

Menurut pria yang saat ini mengendara Honda Freed ini, alasannya memilih mobil matik juga karena kondisi di Jakarta yang macet. Dengan mobil matik saat kondisi jalanan yang macet tidak perlu repot-repot memindahkan kopling.

"Apalagi Jakarta kalau pagi dan sore macetnya ampun-ampunan. Dengan gue mengendarai mobil matik jadi enggak gampang cape, gue tinggal injak gas sama rem saja," timpalnya sambil tersenyum.

Mengenai perang kata-kata 'Rich Men Use Two Pedals', dan "Real Men Use Three Pedals', Otolovers lainnya menuturkan hal itu sama saja seperti ungkapan "Pakai matic, sekalian pake lipstik'.

"Kita beli mobil kan merujuk pada kebutuhan. Kalau di daerah yang enggak macet kayak ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta, manual memang mantap, tapi sebaliknya. Saya pikir tulisan "Real Men Use Three Pedals, Rich Men Use Two Pedals" adalah bentuk penyesalan," tulis Soni Widodo.

"Soal mau manual mau matik, itu cuma masalah selera! Kalau saya sebagai perempuan, yang seringnya disopiri suami, mau manual atau matic yang penting kenyamanan dan keamanan. Mau ngebut sampe 120 km/jam, hayo, yang penting pengendalian. Mau mobil manual, tapi jalannya mendat mendut, ya sama aja gak enak, mual bawaannya. Matic sama aja, kalau nginjek gas dan rem kurang alus ya jadi pusing juga.. A real man bukan dari 2 or 3 pedals! Tapi ya dari tanggung jawabnya sbg laki-laki sejati thd hidup ini," komentar Mei.

"Real men use three pedals, rich men use driver, gini yang bener," ujar Zarwin Sabar.

"cb kena macet jkrta 3 jam, kita test apa dia pria sejati. :)) RT @detikoto: Pria Sejati Pakai Tiga Pedal... de.tk/JLg29," komentar @WisnuAn_dhika di Twitter.

Tetapi ada pula Otolovers yang menyebut penggunaan mobil matik itu seperti menghilangkan seni berkendara. Sama seperti e-mail, sms, Skype, BBM dan yang sejenisnya telah menghilangkan 'sensasi menunggu' datangnya surat dari yang kita sayangi.

"sementara transmisi matik juga telah menghilangkan seni berkendara ( diantaranya ketika harus nyalip kendaraan dengan tempo yang pas - karena dari arah berlawanan ada kendaraan lain ). setiap orang berhak untuk memilih, dan buat saya, 3 pedal tetap jadi pilihan saya ( sejauh mobil yang saya sukai masih.."tulis satu komentar di detikOto.

Otolovers yang lain, Heri Budianto menimpali. Mungkin penggunaan 3 pedal (manual) di zaman sekarang memang terkesan kuno dan tidak praktis. Tapi di sisi lain masyarakat (khususnya Indonesia) di negara yang sedang berkembang masih mementingkan keefisien bahan bakar. Yang mana mobil 2 pedal (matik) terkesan boros dan kurang akseleratif.

"Sebenarnya ini juga menjadi PR bagi para produsen otomotif untuk mengimbangi perkembangan zaman serta tidak mengesampingkan keefisiensi kendaraan itu sendiri. sebagai orang awam di bidang otomotif saya pribadi berpendapat mengambil jalan tengahnya. Seandainya ada varian mobil yang menggunakan transmisi semi automatic. Seperti yang ada pada sepeda motor bebek yang sudah lama familiar di indonesia (tanpa menggunakan kopling tapi tetap menggunakan handle persneling untuk memindahkan gigi). Mungkin dengan begitu permasalahan keefisiensi akan sedikit teratasi," ujarnya.

(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment