Thursday, April 18, 2013

'Selain Bertenaga, Mobil Manual Perawatannya Lebih Murah'

Jakarta - Pecinta mobil dengan transmisi manual juga tidak kalah banyak dengan pecinta mobil bertransmisi otomatis atau matik. Masing-masing memang memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri.

Pecinta mobil transmisi manual mengaku mengendarai mobil manual dari segi perawatannya jauh lebih murah ketimbang mobil matik.

Seperti yang diutarakan oleh Dian Risdianto, ia mengaku lebih memilih mobil dengan transmisi manual karena lebih bertenaga ketimbang mobil bertransmisi otomatis atau matik.

"Kalau dirasakan selama berkendara mobil manual lebih ada tenaganya dibanding mobil matik," ungkap Dian saat berbincang dengan detikOto beberapa waktu lalu.

Dian menambahkan, yang dimaksud lebih bertenaga yakni ketika ingin melakukan akselerasi jauh lebih bertenaga karena perpindahan transmisinya bisa diatur sendiri dan disesuaikan dengan kondisi jalanan dan keinginan diri sendiri.

"Kalau mobil matik kan tinggal gas rem, gas rem aja. Tantangannya juga ga ada. Kalau mobil manual lebih asik dibawa ngebutnya," ungkap pria yang kini mengendarai mobil Mazda 323 Lantis keluaran tahun 1995.

Selain bertenaga, mobil dengan transmisi manual juga perawatannya jauh lebih murah ketimbang mobil matik. Dian mengaku part-part di mobil manual jauh lebih sedikit ketimbang mobil bertransmisi matik.

"Perawatannya juga pasti jauh lebih murah dan mudah dari mobil matik. Selama saya mengendarai Mazda Lantis belum pernah berurusan dengan sistem transmisi. Walaupun servis paling cuma ganti oli gardannya saja," papar pria kelahiran Bogor 33 tahun yang lalu.

Selain Dian, pernyataan serupa juga dituturkan oleh Adi Rachman. Pria yang mengendarai Toyota Avanza bertransmisi manual ini mengaku banyak tantangannya mengendarai mobil manual ketimbang matik.

"Lebih seru aja, tantangannya dapet banget. Nyetir mobil matik enggak ada seninya," ucapnya sambil tertawa.

Ketika ditanya mengenai mobil matik lebih praktis dikendarainya saat macet, pria yang akrab disapa Adi ini mengaku kalau sudah terbiasa dengan mobil manual pasti akan merasakan hal yang sama dengan mengendarai mobil matik saat macet.

"Kata siapa lebih praktis? Kalau sudah biasa dengan mobil manual pasti juga akan merasakan kenyamanan yang sama dan tidak akan pernah ngeluh kecapean atau kaki pegel saat jalanan macet," tukasnya.

Pengendara mobil matik asal Subang, Jawa Barat, Ali Hasan mengatakan kalau soal perawatan dan kerusakannya tidak menjadi persoalan yang begitu penting. Karena menurutnya perawatan mobil hampir sama dengan mobil transmisi manual.

"Perawatannya kan hampir sama dengan yang mobil manual tapi memang sekalinya rusak matik lebih mahal. Itu tidak jadi persoalan buat gue karena asal kita sering maintenance dan melakukan perawatan berkala dijamin enggak bakal cepet rusak," katanya.

Ali juga menuturkan, meski dirinya seorang laki-laki tapi ia tidak merasa malu dengan mengendarai mobil bertransmisi matik. Karena menurutnya mobil matik bukan diciptakan untuk kaum hawa saja tetapi untuk semua jenis kelamin.

"Ga peduli orang mau bilang apa yang jelas sekarang ini kan tidak hanya perempuan yang menggunakan mobil matik tapi laki-laki juga sudah banyak dan mobil matik juga bukan di khususkan untuk pria. Mobil matik diciptakan untuk mempermudah orang berkendara," bebernya.

Pria yang juga bekerja disalah satu perusahaan swasta di Jakarta Pusat ini mengaku kalau masalah harga juga tidak terlalu dipentingkan.

'Harga mobil matik memang jauh lebih mahal ketimbang mobil manual bedannya bisa Rp 5 hingga Rp 10 juta. Tapi dengan perbedaan harga itu kita bisa lebih jauh mendapatkan kemudahan dalam mengendarai mobil," tandasnya.


(ady/ddn)

0 comments:

Post a Comment