Wednesday, May 8, 2013

Industri Otomotif Medan Perang Baru Microsoft, Apple, Google dan Blackberry

Industri Otomotif Medan Perang Baru Microsoft, Apple, Google dan Blackberry Jakarta - Setelah beberapa dekade lalu sukses membentuk dunia dengan sistem operasi Windows di tiap komputer, Microsoft kini membidik dunia otomotif. Microsoft berpendapat setelah era smartphone sekarang ini, era komputerisasi dan digitalisasi tiap mobil akan segera datang.

"Kita ingin bermain di masa depan," kata Pranish Kumar, Manager bisnis Windows Embedded Automotive wilayah Seattle.

Otomotif memang menjadi medan perang selanjutnya perusahaan-perusahaan teknologi dunia. Bila saat ini pertarungan masih bergelut disekitar smartphone dan semua atribut pendukung, di masa depan, dunia otomotif akan menjadi medan perang baru.

Selain Microsoft, perusahaan teknologi lain seperti Google, Apple, atau bahkan Blackberry sudah berancang-ancang menyambut era itu untuk mendapat peran yang lebih penting di tiap mobil yang ada di masa depan nanti.

Sebab, bila saat ini komputerisasi di mobil yang berkisar di mesin atau di infotaiment, di masa depan sistem infotaiment yang saat ini memiliki fitur masih terbatas akan meluas. Pengendara tiap mobil di masa depan nantinya akan dimungkinkan untuk mengecek email, mengetahui kondisi lalu lintas hingga mencari restoran yang enak. Hal-hal itu saat ini hanya ada di mobil-mobil mahal saja, tapi di masa depan, diperkirakan tiap mobil akan bisa melakukannya.

Microsoft juga punya target ambisius lain karena mereka ingin perangkat lunak mendapat porsi yang lebih besar dalam pengembangan sebuah kendaraan. Dan ketika itu terjadi, perusahaan perangkat lunak akan mulai mempengaruhi keputusan pembuat komponen lainnya atau bahkan mengatur bentuk, fungsi dan instrumen kemudi, tempat duduk dan fungsi kabin interior.

Selain itu, dari segi bisnis, perusahaan perangkat lunak seperti Microsoft juga melihat potensi bisnis lain di dunia otomotif. Karena, ketika mobil memiliki satu sistem operasi, perusahaan bisa mendulang uang dari sana, seperti di industri smartphone sekarang ini.

Merek-merek lintas benua seperti Ford Motor Co, Fiat Group dan Kia Motors Co pun diketahui juga sudah bekerja sama dengan Microsoft mengembangkan layanan infotaiment di mobil mereka.

Namun, Microsoft tidaklah sendirian dalam mewujudkan visi tersebut. QNX Software Systems Ltd yang merupakan anak perusahaan dari BlackBerry juga melihat potensi yang sama di industri otomotif. Saat ini QNX diketahui memiliki kontrak global dengan merek-merek seperti General Motors, BMW, Audi dan Volkswagen.

Sementara Google saat ini tengah fokus mengembangkan mobil berteknologi autopilot yang mampu berjalan mandiri ke tujuan tanpa perlu dikemudikan manusia.

Sedangkan Apple juga sudah mulai masuk ke industri otomotif. Teknologi Siri saat ini sudah diintegrasi di Chevrolet Sonic dan Spark. Siri juga ada di Ferrari FF terbaru.

"Isu yang paling penting untuk memiliki platform perangkat lunak canggih di mobil adalah bahwa mereka harus dapat diandalkan. Kesalahan perangkat lunak pada navigasi kendaraan Anda mungkin bisa dimaafkan. (Tapi) ini akan menjadi masalah yang lebih serius di masa depan jika terjadi pada rem Anda," kata Anna Buettner, analis di IHS Automotive.

"Ini adalah apa yang beberapa pabrikan mobil masih takut: Dapatkah sistem operasi perangkat lunak benar-benar dapat diandalkan?," lugasnya.


(syu/ddn)

0 comments:

Post a Comment