Monday, February 24, 2014

Toyota Mulai Produksi Mesin di Indonesia 1982

Toyota Mulai Produksi Mesin di Indonesia 1982Jakarta - Toyota Indonesia punya sejarah yang panjang dalam pengembangan pabrik mesin di Indonesia. Toyota sudah mendirikan pabrik mesin pertamanya di Indonesia pada Desember 1982.

Kegiatan operasional pabrik dimulai pada 1985 dengan memproduksi mesin 5K yang digunakan pada model Kijang generasi pertama. Mesin 5K merupakan salah satu mesin yang paling banyak diproduksi di dunia serta terkenal dengan kehandalan performanya.

Pabrik mesin Toyota tersebut menjadi pabrik mesin pertama di Indonesia yang memiliki fasilitas pengecoran blok mesin. Pada tahun 1991, fasilitas produksi engine dilengkapi dengan pabrik baru untuk engine casting, yakni pembuatan blok mesin.

Dengan berdirinya pabrik casting, Toyota telah melakukan full manufacturing, membuat komponen mesin yang lengkap. Kedatangan peralatan baru ini semakin meningkatkan kandungan lokal Toyota Kijang sekaligus meningkatkan efisiensi produksinya.

Selain memenuhi pasar domestik, mesin 5K juga diekspor untuk memenuhi kebutuhan produksi mobil Toyota di negara lain seperti Malaysia sejak tahun 1989. Bahkan cylinder block mesin 5K juga diekspor ke Jepang untuk model Lite-Ace, kendaraan komersial setingkat di bawah Hi-Ace.

Dalam perjalanannya, kemampuan produksi pabrik mesin yang berlokasi di area Sunter ini terus ditingkatkan. Memasuki 1997, Toyota memproduksi mesin 7K dengan kapasitas 1.8L yang digunakan pada model Kijang Kapsul atau Kijang generasi ke IV. Mesin 7K ini juga telah merambah pasar global. TMMIN mengekspor mesin 7K ke Taiwan dan Filipina sejak tahun 1996.

Kemudian sejalan dengan pengembangan proyek IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) termasuk salah satu seri didalamnya yaitu Kijang ke generasi ke lima, atau yang lebih dikenal dengan nama Kijang Innova di tahun 2004 dan Fortuner di tahun 2006, serta perkembangan kebutuhan akan mesin yang lebih ramah lingkungan, TMMIN memproduksi mesin tipe 1TR dengan kapasitas 2L dan 2TR dengan kapasitas 2.7L. Mesin ini memiliki standar emisi EURO 2 untuk pasar domestik serta EURO 4 dan EURO 5 untuk pasar global tergantung permintaan negara tujuan ekspor.

Tingkat kandungan lokal mesin tipe TR produksi pabrik TMMIN telah mancapai angka 60%. Tidak hanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik, mesin tipe TR ini juga sudah merambah pasar ekspor dengan 12 negara tujuan di kawasan Asia, Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin. Mesin berbasis metal ini dikenal tangguh sehingga menjadi andalan kendaraan IMV seperti Fortuner, Innova dan Hilux.

Toyota memiliki komitmen yang kuat untuk selalu meningkatkan aktivitas produksi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga ekspor. Di bulan Oktober 2013 lalu, TMMIN melakukan perluasan ekspor mesin TR ke Kazakhstan dengan volume sekitar 275 unit per bulan. TMMIN juga memiliki kompetensi dalam memproduksi mesin ethanol. Produk ini diekspor ke Argentina sejak tahun 2011 dengan volume sebanyak 7.000 unit per tahun.

Sejak awal memulai aktivitas ekspor mesin di tahun 1989 hingga kini, TMMIN mencatatkan volume ekspor sebanyak lebih dari 1,1 juta unit mesin utuh dalam berbagai tipe ke mancanegara seperti dalam keterangan resmi, Senin (24/2/2013).

0 comments:

Post a Comment