Wednesday, March 26, 2014

Penjualan Mobil Indonesia Bisa Meledak, Capai 2 Juta/Tahun

Penjualan Mobil Indonesia Bisa Meledak, Capai 2 Juta/TahunJakarta - Populasi kelas menengah Indonesia yang besar merupakan potensi untuk berbagai hal, termasuk di sektor otomotif. Penjualan mobil Indonesia diprediksi akan meledak dalam beberapa tahun mendatang.

Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi, mengutip studi dari Nomira, mengatakan kalau jumlah populasi kelas menengah Indonesia sangat besar bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara.

Indonesia memiliki 150 juta orang kelas menengah atau tiga kali lipat dari Filipina yang hanya memiliki 50 juta orang kelas menengah serta lima kali lipat dari jumlah kelas menengah di Malaysia.

Selain itu, jumlah kepemilikan mobil berbanding dengan jumlah penduduk pun masih terbilang potensial. Di Jepang, dari 1.000 orang penduduk, 580 orang diantaranya sudah memiliki mobil.

Bahkan Thailand saja dari 1.000 orang penduduknya 128 orang sudah memiliki mobil. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang perbandingannya hanya 40 orang diantara 1.000 orang. "Itu artinya baru 4 persen," cetus Luthfi dalam seremoni ekspor Toyota Yaris sedan di pabrik Toyota Karawang, Jawa Barat, Rabu (26/23/2014).

Dengan potensi itu, maka Luthfi pun mengundang para pelaku industri otomotif untuk datang ke Indonesia dan berinvestasi. Bukan hanya untuk menyerap tenaga kerja, tapi juga untuk melakukan transfer teknologi.

Dan dengan potensi itu pula Luthfi yakin penjualan mobil Indonesia yang saat ini berada di angka 1,2 juta unit akan melonjak menjadi 2 juta unit dalam beberapa tahun mendatang.

"Bisa sebelum 2020," harapnya.

Salah satu indikatornya adalah pendapatan per kapita Indonesia. "Pada saat GDP sudah US$ 3.000, maka orang akan membeli televisi kedua di rumah mereka. Pada US$ 5.000 mereka akan membeli kendaraan roda empat," katanya.


0 comments:

Post a Comment