Friday, May 30, 2014

Total Biaya Pengobatan Akibat Polusi Udara Mencapai Rp 19.789 Triliun

Total Biaya Pengobatan Akibat Polusi Udara Mencapai Rp 19.789 TriliunJakarta - Kita semua tahu kalau polusi udara bisa menimbulkan banyak masalah, terutama masalah kesehatan. Dalam sebuah studi terbaru, tiap tahunnya Rp 19.789 triliun keluar untuk masalah kesehatan tersebut. Angka itu kira-kira 12 kali jumlah APBN Indonesia.

Angka US$ 1,7 triliun atau Rp 19.789 triliun tersebut sangatlah tinggi. Terlebih selain masalah kesehatan, kematian dini juga bisa disebabkan oleh polusi.

Penelitian ini dibuat oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Selain pengeluaran tinggi akibat masalah polusi, diperkirakan juga ada 3 juta kematian akibat masalah ini tiap tahunnya.

Diesel masih menjadi penyumbang polusi paling berbahaya sehingga OECD ingin pemerintah tiap negara untuk menghapus insentif untuk membeli mobil diesel. Penggunaan sepeda dan kendaraan listrik juga harus digalakkan.

Di Indonesia sendiri jika di kalkulasi biaya pengobatan akibat polusi udara bisa mencapai Rp 38,5 triliun.

"Berdasarkan penelitian kami, dari penduduk Jakarta mencapai 9.607.787 jiwa di 2010 dan sebanyak 57,8 persen yang berpenyakit akibat polusi udara. Memiliki total biaya kesehatan yang harus dibayar warga Jakarta mencapai Rp 38,5 triliun," ujar Asdep Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak (PPUSB) Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar, di Halim Jakarta beberapa hari lalu.

Dirinya menambahkan, polusi udara sangat berbahaya akibat kandungan sulfur di bahan bakar teramat tinggi. Sehingga berpotensi untuk meningkatkan parameter-parameter pencemaran udara seperti SOx, NOx, dan PM10.

Sehingga bisa menimbulkan penyakit-penyakit Pneumonia, stroke, penyakit jantung, penyakit paru-paru kronis dan kanker paru-paru.

Seperti dikatakan sebelumnya, Tidak kurang dari 9.607.787 jiwa sebesar 57,8 persen penduduk Jakarta mengalami penyakit yang berbahaya. Seperti sebanyak 1.201.581 jiwa terjangkit penyakit Asthmatic Bronchiale, 173.487 jiwa terjangkit penyakit Brochopneumonia, sebanyak 2.449.986 jiwa terjangkit penyakit ISPA.

Tidak sampai disitu, sebanyak 336.273 jiwa terjangkit penyakit pneumonia, 153.724 jiwa terjangkit COPD (Cronic Obstructive Pulmo Dieses atau penyempitan saluran pernafasan, dan sebanyak 1.246.130 jiwa menderita Coronary Artery Diseases.

0 comments:

Post a Comment