Friday, October 3, 2014

Meniti Kemacetan Jakarta dengan Vespa Sprint 150

Meniti Kemacetan Jakarta dengan Vespa Sprint 150 Jakarta - Hari Minggu keramahan jalanan Jakarta sebagai ibu kota negara baru terasa. Volume lalu lintas yang tak begitu ramai dengan embusan angin sepoi-sepoi, menjadikan saya betah menyusuri jalanan.

Ya. Hari Ahad pekan lalu, saya berniat menjajal kenyamanan dan ketangguhan generasi terbaru dari salah satu keluarga Vespa, yakni Vespa Sprint 150. Pilihan hari Ahad, karena ingin membuktikan seberapa andal skuter asal Italia itu.

"Jalanan lengang kita bisa nggeber skuter ini bro. Seberapa nyaman sih?," jawab saya ketika seorang teman sekantor bertanya kepada saya.

Namun, uji ketangguhan dan kenyaman tak hanya pada hari libur saja, tetapi juga pada saat hari kerja, yakni Senin dan Selasa. Saat berangkat dari rumah saya sengaja memilih jalur padat merayap â€Â" di saat pagi â€Â" yakni Cipondoh - Ciledug â€Â" Petukangan â€Â" Kebayoran Baru â€Â" Mampang â€Â" Warung Buncit.

Begitu pun saat pulang, sengaja saya pilih jalur padat dan tepat saat jam pulang kerja, 17.00 WIB. Rute yang saya pilih adalah, Warung Buncit â€Â" Mampang â€Â" Jalan Gatot Subroto â€Â" Slipi â€Â" Grogol â€Â" Daan Mogot â€Â" Kalideres â€Â" Cipondoh Tangerang.

Dua kondisi itu saya pilih untuk membuktikan, apakah Vespa Sprint yang diposisikan sebagai kendaraan kaum urban berusia muda dengan mobilitas tinggi, benar-benar tepat. Kedua, apakah skuter hasil metamorfosis Vespa Sprint yang mulai dikenal di dekade 90-an itu benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan gaya kaum urban?

"Secara desain, Sprint 150 baru, ini sudah menjawab keinginan dan kebutuhan kaum muda urban. Apalagi brand, Vespa sudah jaminan," ujar Endra Yogatama, salah seorang penggiat komunitas Vespa saat saya temui di sebuah toko convenience di kawasan Kemang Timur, kemarin malam.
Apakah penilaian Endra benar adanya? Apakah perkiraan saya benar? Berikut hasil uji jalan yang saya lakukan.

0 comments:

Post a Comment