Saturday, August 1, 2015

Pajak Mahal, Konsumen Ferrari Batal Beli Mobil

Pajak Mahal, Konsumen Ferrari Batal Beli MobilJakarta - Industri otomotif di Indonesia akhir-akhir ini sedang dilanda ketidakpastian. Para agen pemegang merek mengalami penurunan penjualan. Ferrari juga kena imbasnya. Bahkan, konsumen Ferrari ada yang membatalkan pembelian karena masalah ini.

CEO Ferrari Jakarta-PT Citra Langgeng Otomotif, Arie Christopher mengatakan, meski pembeli mobil Ferrari adalah masyarakat menengah ke atas, penurunan penjualan tetap berpengaruh. Sebab, ada banyak faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan.

"Saya rasa penjualan mengalami penurunan banyak faktor. Mulai dari pelemahan rupiah, kenaikan pajak dan sebagainya. Kita harapkan tahun depan sudah kembali normal," kata Arie di Jakarta.

Sumber internal di Ferrari Jakarta yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, akibat kenaikan pajak dan pelemahan rupiah, pihaknya harus mengerek harga mobil Ferrari. "Bisa Rp 10 miliar lebih," kata dia.

"Sejak pajak naik, dua tahun terakhir sudah turun, sudah berat, PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) itu gebukan ditambah kurs, tambah lagi bea masuk," keluhnya.

Bahkan, ada konsumen Ferrari yang membatalkan pembelian mobil akibat pelemahan ekonomi ini. "Banyak yang pengin beli mobil cuma jadi bubar gara-gara itu," katanya.

Sumber tersebut mengatakan, konsumen Ferrari seharusnya memang tidak terpengaruh perekonomian. Tapi, masih banyak yang menahan untuk membeli.

"Sebenernya Ferrari tuh enggak ada efek bagi kalangan tertentu dalam arti hobbies yang memang mereka suka sama brand. Tapi kalau dibilang enggak ada duit, orang pada tahan duit. Duitnya ada enggak mungkin enggak ada," ucapnya.




(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment