Saturday, August 1, 2015

Tak Ingin Dipandang Sebelah Mata, 600 Lady Biker Akan Pecahkan Rekor Dunia

Tak Ingin Dipandang Sebelah Mata, 600 Lady Biker Akan Pecahkan Rekor DuniaJakarta - Lebih dari 600 orang pemotor wanita alias lady bikers yang berasal dari Inggris dan Irlandia akan berkumpul di suatu tempat alias kopi darat (kopdar) pada 16 Agustus mendatang. Aksi kumpul bareng itu juga ingin memecahkan rekor kopdar lady bikers terbanyak di dunia untuk mengingatkan produsen dan masyarakat agar tak memandang sebelah mata para wanita.

Seperti dilaporkan Visordown dan Bike World, Minggu (2/8/2015), mereka akan berkumpul di Ace Cafe; London. Pihak penyelenggara hajatan itu mengaku telah mengkonfirmasi kesediaan para biker cewek yang berada di seantero Inggris dan Iralndia. Hasilnya, sebagian besar telah menyatakan oke, dan akan ikut serta.

Rekor sebelumnya dicatatkan lady bikers asal Australia. Saat itu tak kurang dari 221 perempuan penunggang motor dan 190 unit motor tumplek blek di suatu tempat.

"Kami menyerukan semua pengendara sepeda motor perempuan untuk hadir dan menjadi bagian dari upaya untuk menciptakan rekor dunia kopi darat pemotor perempuan. Apa pun motor yang Anda naiki, semua wanita dipersilahkan, "kata ketua penyelenggara,Sherrie Woolf.

Ide pemecahan rekor dunia itu digagas oleh seorang biker perempuan Nimisha Patel dan Woolf. Acara ini bukan sekadar kumpul atau hura-hura belaka, namun memiliki dua tujuan sekaligus.

Pertama untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keselamatan berkendara bagi para kaum Hawa. Kedua, dengan berkumpulnya para lady bikers, diharapkan pabrikan motor dan berbagai perlerngkapan berkendara juga memikirkan dan memperhatikan wanita sebagai salah satu pengguna kendaraan roda dua tersebut.

Artinya, kata Woolf, jangan sesekali memandang sebelah mata pemotor wanita. "(Karena) Biasanya, porsi pilihan (produk dan perlengakapan pendukung) bagi wanita kurang dibanding para pria. Begitu pun dengan kualitas sering lebih rendah,” ucap Woolf.

Bahkan, lanjutnya, soal ukuran atau dimensi motor juga kerap menjadi masalah bagi para konsumen perempuan itu. Padahal, untuk melakukan penyesuaian ukuran motor secara custom bukanlah perkara gampang.

“Sudah saatnya untuk menyadari bahwa perempuan tidak lagi hanya duduk di belakang sepeda pria sebagai pembonceng, kita membeli sendiri motor kita dan menggunakannya untuk tur, off-road, balapan dan untuk kendaraan sehari-hari,seperti orang-oran lainnya,” imbuh perempuan itu.

Aksi ini sekaligus untuk menggalang dana amal dan undian dengan hadiah utama tiket menonton MotoGP, servis untuk sepeda motor, dan lain-lain. Sebelum berkumpul mereka akan melakukan konvoi yang dipimpin lady biker Maria Costello dari komunitas BMW Wollaston, menuju ke Ace Cafe;, London.

0 comments:

Post a Comment