Tuesday, September 22, 2015

Pesaing Baru Bermunculan, Penjualan Daihatsu Terios Diklaim Masih Oke

Pesaing Baru Bermunculan, Penjualan Daihatsu Terios Diklaim Masih OkeMaratua - Di tengah lesunya pasar mobil, persaingan juga semakin ketat seiring hadirnya model baru yang digelontorkan pabrikan khususnya di segmen SUV dan Crossover. Meski begitu, PT Astra Daihatsu Motor mengaku tak khawatir, karena penjualan SUV Daihatsu Terios masih menunjukan tren positif.

"Penjualan Terios masih oke-oke saja. Terlebih dengan hadirnya Terios terbaru yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Penjualan Terios rata-rata sebulan 1.000-1.100 unit, setelah versi baru hadir penjualan menjadi 1.200-1.300 unit," tutur Executive Coordinator Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Rokky Irvayandi, di Maratua, Kalimantan Timur, Selasa (22/9/2015).

Menurutnya, memang dibanding tahun lalu, penjualan tersebut lebih kecil. Namun, jika dilihat secara komprehensif dengan melihat kondisi pasar yang melemh, maka pencapain itu terbilang lumayan.

"Karena penurunan pasar saat ini mencapai 19-20 persen dan itu dialami oleh semua brand. Jadi kalau melihat perbandingan itu, kita bersyukur denyut penjualan masih terjadi," kata Rokky.

Dia berpendapat, jika saat ini ada SUV atau crossover baru yang digelontorkan oleh pabrikan lain, PT ADM tak serta merta merasa risau. Selain segmentasi berbeda--antara lain ditunjukkan oleh harga--citra merek Daihatsu di segmen low MPV juga sudah terbukti. Sehingga, saat ada loyalis merek Daihatsu, khususnya Terios.

Pernyataan Rokky diperkuat, Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra. Menurutnya, meski lebih kecil dibanding tahun lalu, namun penjualan Daihatsu Terios masih berada di trek yang diharapkan.

"Kami tidak berbicara brand lain. Tapi, dengan semakin banyak model sejenis yang ada di pasar, kami justru memaknainya positif. Karena, ada pesaing menjadikan kami terpacu untuk melakukan improvement di produk. Sehingga, selain konsumen mendapat banyak alternatif, kami juga bisa terpacu untuk memberi yang terbaik. Pada akhirnya, konsumen yang menentukan," kata dia.

Soal harga yang dikabarkan bakal disesuaikan seiring dengan semakin perkasanya dolar terhadap rupiah, Amelia mengatakan hal itu telah dilakukan pihaknya. Namun secara bertahap dan tidak memberatkan calon pembeli. Bahkan, awal Oktober nanti penyesuaian harga akan dilakukan lagi. Hanya, dia tak bersedia menyebut angka atau pun prosentase kenaikan harga tersebut.

"Yang pasti, kami selalu memikirkan dari sisi konsumen. Bagaimana agar mereka tak merasa berat," ucapnya.

Langkah penyesuaian harga itu perlu dilakukan mengingat laju kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah yang semakin kencang, hingga menembus angka Rp 14 ribu atau bahkan lebih per dolar. Padahal, asumsi nilai tukar yang ditetapkan oleh PT ADM adalah Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per dolar.


(arf/rgr)

0 comments:

Post a Comment