Monday, January 28, 2013

Pemerintah Prancis Ingin Sunat Gaji Bos Renault-Nissan

Pemerintah Prancis Ingin Sunat Gaji Bos Renault-Nissan Paris - Bos Renault-Nissan Carlos Ghosn saat ini tercatat sebagai salah satu CEO industri otomotif dengan gaji terbesar di dunia. Pemerintah Prancis pun meminta Renault untuk menurunkan gaji bosnya tersebut.

Gaji besar itu dianggap pemerintah Prancis tidaklah arif mengingat pabrikan-pabrikan mobil asal negara mode tersebut tengah mengalami kesulitan akibat penurunan penjualan di Eropa. Pemutusan hubungan kerja juga banyak dilakukan di Perancis akibat hal itu.

Berbicara di stasiun TV France2 beberapa waktu lalu, Menteri Pemulihan Industri Perancis Arnaud Montebourg mengatakan kalau Ghosn harus mempertimbangkan untuk menurunkan gajinya yang akan membuatnya memberi contoh yang baik di kondisi lesu saat ini.

"Kami tidak berpikir itu absurd untuk meminta Ghosn menerima gaji yang lebih rendah karena karyawan kerah-putih dan kerah-biru diminta untuk melakukan hal yang sama," kata Montebourg.

Renault sendiri sebelumnya sempat dikabarkan mempertimbangkan untuk meminta bantuan pemerintah Prancis untuk menjaga kondisi perusahaan itu ditengah melesunya pasar. Sebagai salah satu solusi, Pemerintah berharap para eksekutif perusahaan itu mau menurunkan pendapatannya.

Namun, pemerintah Prancis yang memiliki 15 persen saham di Renault ternyata gagal ketika mencoba menurunkan gaji Ghosn pada pertemuan direksi yang berlangsung pada Juni lalu. Komentar Montebourg ini pun dianggap banyak pihak menandai pertama kalinya permintaan tersebut dibuat di depan umum.

Ghosn belum mengindikasikan apakah dia akan menerima pemotongan gaji. Majalah Le Point memperkirakan bahwa CEO ini mendapatkan € 13,3 juta atau sekitar Rp 172,65 miliar di tahun 2011 dan menjadikannya salah satu eksekutif dengan bayaran tertinggi di Prancis.

0 comments:

Post a Comment