Monday, January 27, 2014

Situasi Politik Thailand dan Indonesia di Mata Toyota

Situasi Politik Thailand dan Indonesia di Mata ToyotaJakarta - Industri secara tidak langsung dipengaruhi oleh situasi politik. Di Asean, dua negara industri otomotif terbesar, Thailand dan Indonesia memiliki tantangan politik yang harus dihadapi. Bagaimana Toyota menyikapinya?

Untuk Thailand, sejak beberapa bulan lalu, negeri gajah putih itu tengah memiliki masalah politik yang membuat dunia industri gonjang-ganjing, termasuk industri. Toyota bahkan sempat mencetuskan ancaman untuk mempertimbangkan rencana investasi mereka disana.

Namun di kacamata PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), kondisi politik Thailand tidak akan berdampak banyak untuk Indonesia
meski beberapa model yang dijual di Indonesia di impor dari sana.

"Tidak, tidak ada masalah. Intinya, keputusan untuk memproduksi sebuah model itu kan tergantung dari kebutuhan negara masing-masing. Untuk suplai Indonesia sendiri sampai sekarang belum ada masalah," ujar Vice President Director TMMIN Warih Andang Tjahjono di Jakarta.

Di sisi lain, kondisi politik di Indonesia pada 2014 ini dipastikan juga akan menghangat mengingat tahun ini pemilu akan dilangsungkan di Indonesia.

"Itu saya rasa juga tidak akan berpengaruh banyak. Karena itu, kita tidak punya strategi khusus. Kami percaya situasi politik akan kondusif dan tidak akan berpengaruh signifikan di industri otomotif," lugasnya.

Di Indonesia sendiri pada 2013 lalu ada 486.617 mobil Toyota yang diproduksi atau meningkat sebesar 11,9% dibandingkan produksi tahun
2012 yang berjumlah 434.905 unit.

Selain di produksi oleh TMMIN, mobil Toyota di Indonesia juga dibantu diproduksinya oleh Daihatsu terutama model-model seperti Avanza, Rush dan Agya. Untuk TMMIN, mereka akan menambah kapasitas produksi mereka menjadi 250.000 unit setelah di tahun 2013 memproduksi 160.168 unit mobil.



0 comments:

Post a Comment