Wednesday, May 28, 2014

Akibat Emisi Gas Buang, 60.000 Jiwa di Indonesia Melayang

Akibat Emisi Gas Buang, 60.000 Jiwa di Indonesia MelayangJakarta - Gara-gara emisi gas buang yang buruk di Indonesia, 60.000 orang di Indonesia meninggal. Semuanya diakibatkan karena saat ini masih banyak pengendara di Indonesia, yang memilih untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan tingkat sulfur tinggi.

Setidaknya itulah ungkapan Asdep Pengendalian Pencemaran Udara Sumber Bergerak (PPUSB) Kementerian Lingkungan Hidup, Novrizal Tahar, di Halim Jakarta, Rabu 28/5/2014).

"Pencemaran udara sangat berdampak pada kesehatan masyarakat Indonesia," ujar Novrizal.

Dirinya mengatakan kurang lebih dari populasi di jakarta yang mencapai 9.607.787 jiwa, sebanyak 57,8 persen warga Jakarta sakit akibat tercemarnya udara.

"Data ini dikeluarkan WHO mengatakan di 2012 sebanyak 7 juta jiwa di dunia mengalami kematian akibat udara yang tercemar, dan itu mencapai seperdelapan dari kematian di seluruh dunia," katanya.

"Dari jumlah tersebut, 60.000 jiwa terjadi di Indonesia. Dan transportasi darat berkontribusi hingga 23 persen dari total emisi CO2. Dimana daerah perkotaan menyumbang 90 persen pencemaran udara seperti CO, HC, NOx, PM, O3," tambahnya.

Tidak kurang dari 9.607.787 jiwa sebesar 57,8 persen penduduk Jakarta mengalami penyakit yang berbahaya. Seperti sebanyak 1.201.581 jiwa terjangkit penyakit Asthmatic Bronchiale, 173.487 jiwa terjangkit penyakit Brochopneumonia, sebanyak 2.449.986 jiwa terjangkit penyakit ISPA.


0 comments:

Post a Comment