Thursday, June 19, 2014

Toyota: Mengekspor Mobil Itu Tidak Mudah

Toyota: Mengekspor Mobil Itu Tidak MudahJakarta - Toyota Indonesia pertama kali melakukan ekspor kendaraan utuh pada tahun 1987. Saat itu Kijang Super atau Kijang generasi ke-3 menjadi model ekspor Toyota yang dikirimkan ke beberapa negara di kawasan Asia-Pasifik.

Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Warih Andang Tjahjono mengakui, tantangan untuk meningkatkan ekspor itu tidak mudah. Selain menuntut standar kualitas yang tinggi, upaya peningkatan ekspor juga sangat tergantung pada kondisi perekonomian negara tujuan.

"Karena itu kami terus berupaya mempeluas pasar agar mempunyai alternatif pasar yang lebih beragam sehingga risiko perkembangan kondisi perekonomian suatu negara tujuan kurang menguntungkan tidak begitu berdampak pada pencapaian target ekspor kami," papar Warih di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Sunter Plant 1, Jakarta, Jumat (20/6/2014).

Selain itu, tantangan yang tidak kalah beratnya adalah penanganan di area logistik. Menggenjot volume ekspor lebih lanjut, tidak dapat terwujud tanpa dukungan infrastruktur dalam negeri yang memadai seperti jalan, pelabuhan dan sebagainya.

Ini tidak hanya terkait pada ketepatan waktu pengiriman, tapi juga terkait dengan kondisi alam dan iklim. Mengantar produk sampai ke negara tujuan dengan aman juga membutuhkan perhatian ekstra.

"Seperti ekspor mesin TR dari TMMIN ke Kazakhastan, itu perlu penanganan khusus karena iklim dan moda transportasinya yang jauh berbeda dengan negara tujuan ekspor lainnya selama ini," bebernya.

Untuk dapat mencapai Kazakastan lanjut Warih, mesin buatan TMMIN harus menggunakan kombinasi 2 moda transportasi yakni laut dan darat. Tantangan yang dihadapai adalah suhu yang tergolong ekstrim, karena bisa mencapai minus 40 derajat celcius dan juta moda transportasinya. Karena jauh dari laut maka untuk mencapai negara itu harus menggunakan kereta api.


0 comments:

Post a Comment