Jakarta - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi sebagian kalangan menjadi persolan baru termasuk bagi penjualan mobil tertentu. Namun tak demikian dengan citycar Mitsubishi Mirage, kebijakan itu justru menjadi nilai jual baru. Kenapa demikian?
"Tentu, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan mobil yang irit dan praktis secara fungsi, tentunya Mirage menjadi solusinya," tutur Passenger Car and Light Commercial Vehicle Marketing Department Head MMC PT KTB, Imam Choiru Cahya kepada detikOto di Jakarta, Minggu (23/11/2014).
Menurut Imam, klaim seperti itu bukan sepihak dilakukan KTB. Tapi, kata dia, klaim Mirage sebagai eco car didasarkan pada hasil uji yang dilakukan oleh media masa, konsumen, hingga pereli kelas dunia, Rally Dakar, Hiroshi Masuoka.
"Mirage memang didesain dengan dua pendekatan yakni irit BBM dan fungsional dan praktis. Ini untuk menjawab persaoalan yang ada yakni kelangkaan BBM dan kemacetan lalu lintas serta minimnya lahan parkir," paparnya.
Imam menyebut, ada beberapa pengujian yang dilakukan sejak mobil ini dluncurkan pada 2012 lalu. Dua diantaranya adalah, Eco Smart Drive The Reality Challenge.
Uji ini dilaksanakan pada 9-12 Desember 2012, oleh pereli internasional Rally Dakar, Hiroshi Masuoka. Hasilnya, konsumsi BBM Mirage mencapai 24,2 km/liter untuk tipe transmisi manual dan 19,23 km/liter untuk tipe transmisi otomatis.
Kedua, Mirage Eco Fun Drive I. Acara yang digelar pada 10 Maret 2013 itu melibatkan pereli, media massa, serta konsumen itu membuktikkan bahwa konsumsi BBM Mirage bertransmisi otomatis mencapai 27,0 km/liter dan 25 km/lter di tipe transmisi manual.
"Itu faktanya.Dan saat ini, Minggu (23/11/2014) kita ingin membuktikan sejauh mana keiritan BBM Mirage, karena moment-nya tepat. Sesaat setelah kenaikan harga BBM diumumkan," ucap Imam. Dia optimistis masyarakat akan semakin meminati citycar segmen B Mitsubishi itu, pun di saat mobil LCGC tengah moncer.
"Hadirnya LCGC memang menimbulkan sedikit dampak. Tapi penjualan Mirage masih anteng, stabil. Rata-rata 560 - 600 unit setiap bulannya dari Januari hingga Oktober lalu," imbuh Imam.
(arf/ddn)
"Tentu, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan mobil yang irit dan praktis secara fungsi, tentunya Mirage menjadi solusinya," tutur Passenger Car and Light Commercial Vehicle Marketing Department Head MMC PT KTB, Imam Choiru Cahya kepada detikOto di Jakarta, Minggu (23/11/2014).
Menurut Imam, klaim seperti itu bukan sepihak dilakukan KTB. Tapi, kata dia, klaim Mirage sebagai eco car didasarkan pada hasil uji yang dilakukan oleh media masa, konsumen, hingga pereli kelas dunia, Rally Dakar, Hiroshi Masuoka.
"Mirage memang didesain dengan dua pendekatan yakni irit BBM dan fungsional dan praktis. Ini untuk menjawab persaoalan yang ada yakni kelangkaan BBM dan kemacetan lalu lintas serta minimnya lahan parkir," paparnya.
Imam menyebut, ada beberapa pengujian yang dilakukan sejak mobil ini dluncurkan pada 2012 lalu. Dua diantaranya adalah, Eco Smart Drive The Reality Challenge.
Uji ini dilaksanakan pada 9-12 Desember 2012, oleh pereli internasional Rally Dakar, Hiroshi Masuoka. Hasilnya, konsumsi BBM Mirage mencapai 24,2 km/liter untuk tipe transmisi manual dan 19,23 km/liter untuk tipe transmisi otomatis.
Kedua, Mirage Eco Fun Drive I. Acara yang digelar pada 10 Maret 2013 itu melibatkan pereli, media massa, serta konsumen itu membuktikkan bahwa konsumsi BBM Mirage bertransmisi otomatis mencapai 27,0 km/liter dan 25 km/lter di tipe transmisi manual.
"Itu faktanya.Dan saat ini, Minggu (23/11/2014) kita ingin membuktikan sejauh mana keiritan BBM Mirage, karena moment-nya tepat. Sesaat setelah kenaikan harga BBM diumumkan," ucap Imam. Dia optimistis masyarakat akan semakin meminati citycar segmen B Mitsubishi itu, pun di saat mobil LCGC tengah moncer.
"Hadirnya LCGC memang menimbulkan sedikit dampak. Tapi penjualan Mirage masih anteng, stabil. Rata-rata 560 - 600 unit setiap bulannya dari Januari hingga Oktober lalu," imbuh Imam.
(arf/ddn)