Friday, January 2, 2015

Buat Pabrikan Motor Nilai Tukar Rupiah Lebih Sensitif Ketimbang BBM

Buat Pabrikan Motor Nilai Tukar Rupiah Lebih Sensitif Ketimbang BBMJakarta - Naik dan turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak berpengaruh banyak terhadap biaya produksi bagi industri sepeda motor, karena umumnya produsen telah menetapkan kisaran plus minus harga bahan bakar itu. Industri lebih sensitif terhadap tingkat nilai tukar rupiah terhadap dolar.

Menurut Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia, Sigit Kumala, nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat berpengaruh terhadap biaya produksi, karena banyak material yang harus diimpor.

"Memang, konten lokal dari komponen sudah mayoritas di sebuah motor. Tapi bahan-bahan pembuatannya kan masih ada yang diimpor dan nilainya (harga) besar," tuturnya saat dihubungi detikOto.

Dengan fakta seperti itu, maka kalangan industri akan sangat terpukul manakala nilai tukar rupiah terhadap dolar meroket. Terlebih pada saat yang sama, mereka tidak leluasa untuk menaikkan harga jual produk. "Sebab, menaikkan harga jual tidak bisa sembarangan," kata Sigit.

Sementara soal BBM untuk proses produksi di pabrik, pada umumnya produsen sepeda motor atau industri sejak jauh-jauh hari menetapkan kisaran harga berikut plus minus harga tambahan jika harga minyak dunia naik. Begitu pun jika harga turun, sehingga proses produksi tidak akan terguncang manakala harga minyak dunia tiba-tiba meroket.

"Artinya, BBM naik atau turun karena harga minyak dunia, industri tidak banyak terpengaruh," ujanya.

Selain itu, sumber energi yang digunakan untuk proses produksi tidak hanya dari BBM saja, tetapi juga listrik yang menggunakan sumber tenaga untuk pembangkit dari batubara.


(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment