Jakarta - Tahun ini, penjualan mobil diprediksi masih belum moncer, perlambatan ekonomi dan kondisi ekonomi global yang tidak menentu akan membuat orang Indonesia kesulitan membeli mobil.
Analisis dari Frost and Sullivan, penjualan mobil tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 5 persen saja menjadi 1.286.000 unit.
Karena penjualan yang diprediksi stagnan itu banyak pabrikan yang mengerem produksi mobilnya.
Managing Director PT Ford Motor Indonesia Bagus Susanto menambahkan efek dari ekonomi global akan langsung berdampak pada industri otomotif tanah air. Efek itu setidaknya ada dua hal, yakni pelemahan nilai tukar dan suku bunga yang belum turun-turun meski harga BBM atau harga minyak dunia terus menurun.
âÂÂSebagian komponen mobil masih impor, apalagi Ford yang 100 persen Completely Built Up (CBU), nilai tukar itu merupakan rintangan, cost meningkat tapi revenue menurun,â ujarnya.
Faktor suku bunga merupakan faktor paling penting bagi industri otomotif karena di Indonesia 50-60 persen konsumen beli mobil rata-rata masih pakai kredit.
âÂÂYa otomatis (kalau bunga belum turun) nafsu mereka atau hormon mereka untuk beli mobil ditahan dulu,â ujarnya.
(ddn/ddn)
0 comments:
Post a Comment