Cirebon - Rombongan wartawan yang tengah menjajal mobil Avanza dan Veloz model terbaru singgah di salah satu keraton di Cirebon yakni Keraton Kacirebonan. Sultan Kacirebonan IX Pangeran Raja Abdul Ghani Natadiningrat SE, menyambut rombongan dengan tangan terbuka.
Keraton Kacirebonan yang mulai berdiri pada 1808 menurut Sultan adalah keraton yang paling kecil di Cirebon. Di Cirebon selain Keraton Kacirebonan ada keraton lainnya yakni Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman.
Di Keraton-keraton ini, warisan budaya tetap dilestarikan, baik itu kesenian tari, wayang maupun kesenian lainnya, bahkan masyarakat luar seperti dari Prancis pun pernah menyambangi keraton.
“Sekarang anak muda juga sudah mulai mempelajari tari, lihat saja,†ujar Sultan sambil menunjuk pada beberapa orang penari muda yang sedang mempertunjukkan tari Sintren. Sebuah tari yang beraroma magis.
Si penari yang mengenakan baju biasa dibuat tidak sadar, diikat badannya, kemudian dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang dibungkus dengan kain batik bercorak khas Cirebon yakni mega mendung.
Beberapa orang laki-laki kemudian memutari kurungan ayam sambil memanggil arwah atau ruh Dewi Lanjar. Beberapa saat kemudian, saat kurungan ayam dibuka, si gadis muda tadi tiba-tiba sudah berdandan rapi dan mengenakan kostum tari. Siapa yang mendandani si gadis padahal tadi diikat dan menggunakan baju biasa? “Alam ghaib,†ujar Sultan tersenyum penuh misteri.
Yang menarik, saat badannya dilempari uang atau koin, si penari akan berhenti menari dan tidak sadar sampai-sampai badannya harus dipegang agar tidak jatuh, setelah itu menari lagi. Begitu seterusnya sampai akhirnya tarian usai.
(ddn/rgr)
0 comments:
Post a Comment