Thursday, December 3, 2015

Honda: Fans MotoGP di Indonesia Nomor 2 Setelah Spanyol

Honda: Fans MotoGP di Indonesia Nomor 2 Setelah SpanyolJakarta - PT Astra Honda Motor menyambut baik dihelatnya balapan MotoGP di Indonesia tahun 2017 mendatang. Penggemar balap motor kelas ini jumlahnya banyak dan hanya dikalahkan oleh penggemar MotoGP di Spanyol.

Hal tersebut disampaikan Executive Vice President Director PT Astra Honda Motor (AHM) Johannes Loman kepada wartawan di Jakarta.

“Memang jumlah fans MotoGP Indonesia di dunia nomor 2 setelah Spanyol, negara lain tidak terlalu suka,” ujarnya.

Pria berkacamata yang sering disapa Pak Loman ini menuturkan pihaknya memang belum membicarakan detail soal MotoGP di Indonesia, namun pastinya kesempatan AHM menempatkan pebalap binaannya di MotoGP akan menjadi lebih besar.

Apalagi sebelumnya Loman pernah menginginkan adanya pebalap AHM yang terjun di MotoGP paling telat tahun 2017 nanti.

Marketing Director AHM Margono Tanuwijaya juga mengatakan, AHM sudah punya pengembangan untuk pebalap-pebalap. Kedatangan Marc Marquez dan Dani Pedrosa beberapa waktu lalu bisa menjadi inspirasi bagi pebalap lokal untuk mencapai tingkat tertinggi di dunia balap.

Sebelumnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya memastikan Sirkuit Sentul, Jawa Barat, sebagai arena penyelenggaraan MotoGP, yang rencananya akan dihelat di Indonesia pada 2017.

Kepastian itu disampaikan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, usai melakukan pertemuan dengan pengelola sikuit Sentul, Tinton Soeprapto, di Kantor Kemenpora, Senayan, Rabu (25/11/2015) lalu.

"Venue-nya sudah pasti di Sentul. Kami menghormati jika ada daerah lain yang ingin membangun sirkuit, minimal Indonesia punya pilihan jika ingin menggelar balap[an] lagi," kata Gatot.

Pernyataan Gatot menjadi angin segar untuk pengelola Sentul. Sebab, dalam Letter of Intent (LOI) yang ditandatangani Menpora Imam Nahrawi, Rabu (18/11), belum tertulis sirkuit mana yang akan digunakan untuk menjadi arena balapan MotoGP.

Meski begitu, tugas berat akan dipikul pengelola Sentul dan Tinton sendiri. Pasalnya, pemerintah mendesak agar masterplan penyelenggaraan MotoGP segera diselesaikan.

"Kami sudah minta kepada Bapak Tinton agar masterplan-nya segera diselesaikan, karena pak Tinton 'kan selalu berdalih bahwa mereka menggunakan konsultan lain, Hermann Tilke. Setidaknya ada laporan setiap berapa pekan soal progress masterplan-nya seperti apa," ucap Gatot.

Sembari menunggu masterplan, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan payung hukum berupa Keputusan Presiden tentang panitia nasional penyelenggaraan Indonesia MotoGP tahun 2017-2019.
 
"Saat ini Keppres tentang panitia nasional penyelenggaraan Indonesia MotoGP tahun 2017-2019 sudah ada dan tinggal melengkapi tulisannya saja. Ini sudah tuntas semua tinggal mengisi misalnya tentang bahwa berdasarkan LOI tempo hari tanggal dan tahun ini pun sudah selesai. Sekalipun ada penambahan satu dua itu sifatnya hanya tidak terlalu subtantif sekali," kata Gatot.


(ddn/rgr)

0 comments:

Post a Comment