Monday, January 28, 2013

Ford: Kenaikan Harga Mobil? Kita Wait and See

Ford: Kenaikan Harga Mobil? Kita Wait and See Jakarta - Di tahun 2013 ini sudah ada beberapa pabrikan yang mulai menaikan harga jual kendaraannya di Indonesia. Tapi untuk PT Ford Motor Indonesia (FMI) sampai akhir Januari 2013 ini belum melakukannya.

Managing Director PT Ford Motor Indonesia Bagus Susanto menuturkan sampai saat ini pihaknya belum menaikkan harga jual semua kendaraannya yang dipasarkan di Indonesia.

Sampai kapan FMI akan tetap mempertankan harga jual mobil?

"Kita (Ford) belum menentukan dan memastikan sampai kapannya. Ya kita wait and see saja," ungkap Bagus kepada wartawan di acara kampanye "Drive-Connect-Win" di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Senin (28/1/2013).

Dengan demikian, lanjut Bagus pada 1 Januari 2013 FMI memang menaikkan harga tapi itu didasari oleh Biaya Balik Nama (BBN) yang setiap tahunnya naik 5 persen.

"Setiap tahun BBN naik, angkanya itu 5 persen. Itu yang sudah kita berlakukan per 1 Januari 2013 dan itu bukan kenaikan harga seperti yang dilakukan produsen mobil lain," paparnya.

Meski belum menaikan harga jual kendarannya karena faktor BBN, Ford Indonesia juga mengiyakan kalau nantinya akan ada beberapa faktor yang membuat harga jual terpaksa naik.

"Faktor lainnya yang membuat harga naik seperti tarif dasar listrik (TDL) dan UMP. Tapi untuk UMP bisa dilihat dari 2 sisi yakni negatif dan positif. Jadi untuk menaikan harga jual mobil kita (Ford) akan tetap wait and see," tukas Bagus.

Pasar Mobil

Sementara itu mengenai pasar otomotif di tahun 2013, Ford Motor Indonesia, merasa pasar mobil di tahun 2013 tidak akan jauh berbeda dengan tahun sebelumnya yang tetap signifikan.

"Ford melihat pasar otomotif di 2013 ini masih sangat potensial. Alasannya didorong dengan pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi," kata Bagus.

Keyakinan Bagus didasari oleh beberapa alasan, diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat.

"Karena dengan tingkat pertumbuhan ekonomi ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke kelas atas jadi akan mempengaruhi penjualan mobil di tahun ini," timpalnya.

Alasan kedua yakni adanya tingkat inflasi yang masih terkendali sehingga pasar otomotif di Indonesia masih terlihat cukup kondusif. Hal ini juga dapat mendukung pertumbuhan otomotif di tahun ini.

Selain itu, menurut Bagus tingkat suku bunga kredit yang bisa ditekan juga dapat meningkatkan penjualan Ford di Indonesia.

Sebenarnya tingkat suku bunga bisa dilihat dari sisi negatif dan positif. Kita ambil positifnya uang muka akan tetap terjangkau," lugasnya.

Selain faktor diatas, lanjut Bagus ada hal lain yang dapat mendorong pertumbuhan otomotif di Indonesia di 2013 seperti situasi sosial politik yang masih stabil serta jumlah penduduk yang terus meningkat.

"Semua faktor Itu memberikan peluang bagi industri otomotif di Indonesia sehingga tahun ini pasar otomotif di Indonesia akan tetap potensial," tutup Bagus.

0 comments:

Post a Comment