Wednesday, February 27, 2013

Mobil Listrik Bisa Bangun Industri Indonesia

Mobil Listrik Bisa Bangun Industri Indonesia Jakarta - Masih kosongnya industri mobil listrik bukan hanya dialami Indonesia, namun semua negara di dunia. Hal inilah yang memungkinkan untuk setiap negara masih bisa terus berkompetisi dalam melahirkan kendaraan listrik.

Bahkan menurut Center for Innovation Opportunities & Development, Prasetiya Mulya Business School, DR. Franky Supriyadi mobil listrik di Indonesia berpeluang untuk membangun industri di tanah air.

"Mobil listrik bisa membangun industri. Dimana didalamnya terdapat Dominant Technology, Penggerak Green Mobilitu, masa depan mobil hijau, model pengembangan mobil hijau," katanya.

"Selain itu, mobil listrik hanya didukung dua hal, teknologi dan penggunanya (sosialisasi). Ketika kita ingin membangun pasar, kedua sisi ini harus berjalan dengan baik," tambah Franky.

Sehingga Franky menyimpulkan, dengan sendirinya masyarakat yang memilih untuk mengendari kendaraan sesuai kebutuhan mereka.

"Sehingga kita (Indonesia) harus memilih menggunakan mobil ramah lingkungan seperti apa. Pertama, Apakah akan memilih Battery Electric Car, seperti Fixed (habis baterai lalu mengisi kembali) atau Switcable (mengganti baterai seperti nissan Leaf). Kedua, apakah akan memilih kendaraan hibrid Conventional (menyimpan tenaga listrik, kalau habis bisa diganti), atau hibrid Plug-in (dimana tenaga baterainya bisa diisi ulang)," katanya.

"Atau ketiga, memilih Fuel cell car (dimana tenaga hidrogen berubah menjadi tenaga listrik, dan menjadi tenaga penggerak). Mana yang akan dipilih, sehingga seseorang bisa memilih produk yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dan kehandalan dari mobil ramah lingkungan itu," tambahnya.

Soalnya momentun berkembangnya mobil ramah lingkungan, masih akan terus berkembang.

"Momentum perkembangan Green Mobility masih akan terus berkembang. Dengan pemicu awal perubahan iklim dan pemanasan global. Dilanjutkan dengan kemunculan mobility operators (pemikiran hanya 30-40 km orang setiap harinya berkendara untuk bekerja), Antusias pasar dan produsen, pembangunan infrastruktur pengisian baterai, dan kerjasama peningkatan teknologi baterai," ujarnya.

"Hal inilah yang membuat mobil listrik bisa menjadi sebuah industri," tutupnya.


(lth/syu)

0 comments:

Post a Comment