Thursday, March 14, 2013

Pamor Mobil Listrik Mulai Padam?

Pamor Mobil Listrik Mulai Padam? Jenewa - Tidak seperti beberapa waktu lalu, produk-produk ramah lingkungan seperti mobil listrik tidak lagi cetar membahana di beberapa pameran mobil dunia.

Hal ini terlihat di Geneva Motor Show. Pabrikan mobil seakan-akan mulai khawatir mengenai prospek penjualan mobil.

Memang mobil listrik tidak sepenuhnya absen dari berbagai booth di Geneva Motor Show. Tapi tidak ada model baru yang dipamerkan oleh pabrikan. Bahkan para bos otomotif hampir-hampir tidak menyebutkannya.

"Kepercayaan publik (pada mobil listrik) sudah mulai turun semenjak puncaknya di Paris Motor Show di 2010. Saat itu kita benar-benar membicarakan mobil listrik," ujar analis dari BIPE Clement Dupont-Roc di AFP.

Saat itu, pabrikan mobil Prancis, Renault memulai pemesanan mobil listrik pertamanya. CEO Renault Carlos Ghosn waktu itu optimistis di 2020 nanti 10 persen mobil di pasaran adalah mobil listrik. Partner Renault, yakni Nissan juga meluncurkan mobil listrik yakni LEAF.

Namun sekarang, penjualan mobil itu menyusut dan di bawah harapan. Di Prancis yang diklaim sebagai rajanya mobil listrik di Eripa, hanya ada 6.000 mobil baru yang tersalurkan di berbagai diler tahun lalu.

Dupont-Roc memperkirakan mobil listrik akan pulih 3 tahun ke depan. "Titik balik kemungkinan datang di 2016 atau 2017, ketika mobil listrik yang saat ini dibeli untuk armada perusahaan masuk ke pasar mobil bekas," ujarnya.

Volume penjualan itu berimbas pada minimnya penawaran model baru di Jenewa.

"Ada tiga masalah yang harus kita selesaikan menyangkut mobil listrik. Pertama harga, kedua adalah jarak jelajah dan ketiga infrastruktur," ujar Presiden Mitsubishi Osamu Masuko.

Mitsubishi menyuplai PSA dengan mobil listrik MiEV, namun bulan Agustus lalu, PSA pun kesulitan menjualnya.

"Kami memiliki target yang rendah untuk mobil listrik. Bahkan saat ini angka penjualannya lebih rendah dari target perkiraannya," aku Maxime Picat dari PSA Peugeot.

Nissan juga kesulitan memenuhi target penjualan LEAF sebanyak 9.000 unit di Eropa. Sebagai hasilnya, Nissan mencoba memenuhi sentimen pasar dengan menelurkan LEA yang lebih murah dan memiliki jarak jelajah yang lebih jauh.

Chevrolet, yang memiliki merek mobil listrik Volt dan Spark juga tidak berharap dengan penjualan mobil listrik di Eropa

"Saya tidak melihat adanya pertumbuhan mobil listrik di pasar (Eropa) yang sedang lesu," ujar Head GM Eropa Susan Docherty.

(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment