Tuesday, May 21, 2013

Minyak dari Limbah Plastik Tetap Harus Dicampur dengan Solar

Minyak dari Limbah Plastik Tetap Harus Dicampur dengan Solar Jakarta - Inovasi konversi sampah plastik menjadi minyak untuk bahan bakar diesel, memang bisa menjadi solusi untuk penghematan penggunaan bahan bakar diesel.

Namun minyak dari hasil konversi ini tidak bisa langsung dipakai sebagai bahan bakar seutuhnya. Harus dicampur dulu dengan bahan bakar diesel.

"Minyak ini tidak bisa langsung dimasukan ke mesin (kendaraan diesel), Karena semua settingan mesin akan berubah, misalnya dari pengapiannya dan lain-lain," terang Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Profesor Harwin Saptoadi kepada detikOto.

Jika minyak hasil konversi sampah ini digunakan tanpa dicampur bahan bakar diesel, maka hal ini bisa merusak mesin kendaraan.

"Jadi harus dicampur dengan diesel, tapi yang penting bisa menghemat penggunaan bahan bakar diesel. Dan caranya juga sangat mudah, cukup dengan memasukkan minyak ke dalam tangki kendaraan diesel saja. Habis itu jalan seperti biasa," ujarnya.

Teknologi untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) ini dikembangkan oleh Jurusan Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerjasama dengan Tokyo Institute of Technology, Jepang.

Penelitian yang dimulai tahun 2011 dan dipimpin bertujuan untuk memanfaatkan limbah plastik yang tidak bisa terurai menjadi BBM khususnya solar.

Diharapkan teknologi ini bisa diterapkan di masyarakat khususnya untuk skala kecil dan menengah. Untuk skala besar diharapkan adanya partisipasi aktif dari Pemda yang menjadi pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Seperti halnya TPA Piyungan Yogyakarta yang dikelola secara bersama-sama Pemda Kota Yogyakarta, Sleman dan Bantul.

(lth/ddn)

0 comments:

Post a Comment