Monday, June 16, 2014

Soal Insentif Mobil Hemat Energi, Toyota Serahkan ke Pemerintah

Soal Insentif Mobil Hemat Energi, Toyota Serahkan ke PemerintahJakarta - Memperbanyak mobil energi seperti hybrid dan gas memang menjadi solusi baru untuk bisa mengurangi subsidi bahan bakar minyak.

Saat ini berbagai pabrikan otomotif telah mengajukan berbagai intensif yang bisa mewujudkan mobil ramah lingkungan ini benar-benar bisa hadir di Indonesia.

"Sebagai pengurus Gaikindo, saya belum bisa buka karena masih dibicarakan, bagaimana mobil energi sebenarnya (mau dibawa kearah mana-Red) baik hybrid atau lainnya. Karena ini harus segera diformulasikan," kata Direktur Corporate Planning dan Eksternal Affair PT TMMIN, Made Dana Tangkas, di Sunter Jakarta, Senin (16/6/2014).

Dirinya memastikan rencana untuk bisa menghadirkan mobil ramah lingkungan tengah terus digarap.

"Sebenarnya di aturan sekarang ini sudah ada LCE, di bawah itu baru ada LCGC, dan kategori lainnya. Dan ini sedang bergerak, tentunya ini sangat tergantung pemerintahan juga. Katakan pemilu (pemilihan presiden-Red) besok, bisa saja kebijakannya berubah, sehingga sangat tergantung sekali (kepada pemerintah-Red," ujarnya.

"Karena untuk bisa menerapkan mobil seperti ini tidak hanya tergantung dengan pengusaha saja, masih tergantung dengan stoke holder dan faktor lainnya. Misalnya dari demand ada atau tidak, kemudian permintaan ini apakah dibutuhkan masyarakat atau tidak, dan bagaimana deman ini akan menjadi kebijakan dalam menerapkan prdouk-produk baru ini," katanya.

Selain itu dirinya juga menambahkan bagaimana kesiapan infrastruktur negara kita. Contohnya kendaraan gas, ini kan harus ada SPBG-nya, harus ada gasnya, selain itu bagaimana kualitas gas-nya. Kalau mobilnya banyak SPBG tidak ada bagaimana? Bagaimana dengan komporter kitnya dan lain-lain, dan ini yang harus di final kan dulu oleh regulator," tambahnya.

Lalu bagaimana dengan nilai pajak? Apakah Toyota juga meminta insentif lebih ke pemerintah?

"Kalau pajak ini kan domain (kekuasaan-Red) dari pemerintah, dan nanti pemerintah akan bicara bagaimana penghasilannya. Kita tanggapi dengan bijaksana, karena kita pelaku otomotif. Ini sebuah gerakan motorisasi bersama, jadi sumber pendapatan tetap jalan, kegiatan otomotif tetap berjalan, ini tidak bisa diabaikan," ujarnya.

"Tapi semuanya masih dalam proses. Apakah tahun ini? Kalau mempersiapkan ini, dilihat dari LCGC saja persiapannya 2 tahun lebih. Kita berdoa saja, kita kan berniat untuk mengurangi subsidi kan?" tutup Made.

0 comments:

Post a Comment