Thursday, January 22, 2015

Mobil Tua Bayar Pajak Lebih Mahal, Ini Komentar Garansindo

Mobil Tua Bayar Pajak Lebih Mahal, Ini Komentar GaransindoJakarta - Pemerintah Kota DKI Jakarta memiliki wacana untuk membatasi kendaraan bermotor di Ibukota Indonesia ini. Mobil berusia 10 tahun direncanakan akan dinaikkan pajaknya.

Tapi, PT Garansindo Inter Global selaku Agen Pemegang Merek (APM) Jeep, Fiat dan Chrysler tidak ingin berkomentar banyak mengenai kebijakan ini. Sebab, keputusan ini belum final.

"Sebenarnya ini terlalu dini. Kan belum diputuskan," sebut Chief Executive Officer PT Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah saat ditanya soal wacana ini.

Meski begitu, pria yang akrab disapa Memet ini menjelaskan, pihaknya akan tetap mendukung semua kebijakan pemerintah. Selama tujuannya baik, Garansindo tidak akan menolak keputusan pemerintah itu.

"Selama tujuannya positif ya why not. Kita mendukung pemerintah selama tujuannya baik," kata Memet.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) siap mengkaji pembatasan usia mobil pribadi yang melintas di jalanan Ibukota. Ia juga menyoroti seputar pajak progresif kendaraan.

"Kita maunya usianya. Tapi usia pun nggak gampang kita mesti teliti. Singapura pembatasan usia bukan 10 tahun dihancurin, 5 tahun. Kalau kamu mau pakai yg tua itu hitungan pajaknya lebih mahal," ujar Ahok, Senin (19/1/2015).

"Kita mulai melakukan pembatasan kami beli kena pajak progresif. Kamu kalau beli mobil kita sesuaikan dengan pajak mobil, NPWP kamu sesuai nggak. Kamu beli mobil Rp 1 miliar bayar pajak Rp 2 juta kan kurang ajar. Model itu yang kami lakukan," lanjutnya.

Tak hanya pembatasan usia mobil, upaya Ahok untuk mengurangi kemacetan di Jakarta juga dilakukan dengan cara menerapkan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) serta penyesuaian tarif parkir berdasarkan zonanya.

"Sekarang pembatasan kita makanya kita setel ERP. Parkir kita setel per zonasi semakin ke tengah semakin mahal," ujar Ahok.

0 comments:

Post a Comment