Thursday, July 30, 2015

Di Inggris Masyarakat Minta Pelajaran Mengemudi Masuk Kurikulum Sekolah

Di Inggris Masyarakat Minta Pelajaran Mengemudi Masuk Kurikulum SekolahLondon - Masyarakat Inggris - khususnya pengguna kendaraan bermotor- meminta parlemen negeri itu membuat aturan yang memasukkan pelajaran mengemudi ke kurikulum sekolah. Permintaan itu dilayangkan karena masyarakat miris dengan fakta tingginya angka kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan pengemudi belia usia 15-19 tahun.

Seperti dilaporkan Autoevolution, Kamis (30/7/2015), bagi masyarakat moto ‘pencegahan lebih baik ketimbang pengobatan/penangangan’ bukanlah slogan kosong belaka.

Sementara, fakta juga berbicara, para remaja yang mengemudi atau mengendarai kendaraan bermotor baik roda empat maupun roda dua, cenderung bertindak menggeber kendaraannya ketika memegang kemudi.

Data pun berbicara. Sepanjang enam bulan terakhir, satu dari lima pengemudi belia di Inggris mengalami kecelakaan setelah lulus tes mendapatkan surat izin mengemudi. Bahkan jika ditotal, dalam setahun jumlah korban akibat kecelakaan lalu-lintas yang berusia 15-19 tahun mencapai 25 persen dari seluruh korban kecelakaan.

Jumlah itu setara dengan 400 orang. Fakta itulah yang kemudian membuat miris masyarakat di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Oleh karena itu, masyarakat meminta sebelum anak-anak itu mengemudikan kendaraan bermotor diberi pengetahuan dan keterampilan berkendara yang baik dan benar.

Gayung pun bersambut. Laporan laman Driver Young menyebut, pemohon sekolah mengemudi bagi pengemudi/pengendara belia berusia di bawah 17 tahun kini telah berjubel.

Bahkan tak kurang dari Institute of Advanced Motorists (IAM), RAC, Driving Instructors Association (DIA), Association of British Insurers (ABI), dan beberapa lembaga lain memberi dukungan itu. Lantas bagaimana dengan di Indonesia?




(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment