Wednesday, July 22, 2015

Penjualan Mobil Mewah Lemot, Toyota Tunda Produksi Lexus di China

Penjualan Mobil Mewah Lemot, Toyota Tunda Produksi Lexus di ChinaTokyo - Toyota Motor Corporation kemungkinan besar akan menunda produksi mobil merek mewahnya, Lexus, di China hingga beberapa tahun ke depan. Langkah ini dilakukan karena melambatnya penjualan mobil mewah di Negeri Tirai Bambu itu serta lebih murahnya biaya produksi di Jepang menyusul melemahnya mata uang yen.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (22/7/2015), dua orang eksekutif Toyota mengatakan, pabrikan itu sebelumnya telah menetapkan syarat untuk pembangunan pabrik di China. Syarat itu adalah penjualan harus mencapai lebih dari 100 ribu unit per tahun.

Sebab untuk membangun pabrikan perakitan dibutuhkan investasi ratusan juta dolar, dan itu bisa dicapai jika penjualan telah di atas jumlah tersebut.

Terlebih, Toyota juga ogah berbagi teknologi mobil kelas premium itu dengan mitra lokal jika memproduksinya di China. Sementara, kebijakan pemerintah setempat menyatakan bagi pabrikan asing yang ingin memproduksi dan menjual mobil di negeri itu harus menggandeng perusahaan setempat sebagai mitranya.

"Toyota berkomitmen untuk China, dan kami akhirnya akan mulai memproduksi mobil Lexus di sini. Tidak ada keraguan," salah satu eksekutif kepada Reuters.

"Tapi, kami juga perlu melakukan beberapa hal sebelum kita mengambil risiko," tuturnya.

Artinya, kata dia, Toyota harus memastikan terlebih dahulu, merek Lexus telah mendapatkan tempat yang lebih baik dan diakui oleh konsumen di negara tersebut. Sebelumnya, Toyota hendak memproduksi Lexus di China pada awal tahun ini.

Dua model Lexus yang akan diproduksi adalah sedan Lexus ES dan crossover Lexus RX. Namun setelah fakta membuktikan bahwa sepanjang Januari hingga Juni lalu penjualan mobil di China melorot hingga 1,4 persen, maka rencana itu ditinjau ulang.

Kemungkinan besar proses produksi akan dimulai pada 2018 mendatang. Rencana itu akan berbarengan dengan para pesaing, karena Nissan Infiniti, Jaguar Land Rover dan Cadillac General Motors juga akan memproduksi produknya di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

Terlebih, saat ini nilai tukar yen terhadap mata uang lain terutama dolar Amerika Serikat terus melemah. Sehingga, membuat ongkos produksi mobil di dalam negeri lebih murah ketimbang di luar negeri.

0 comments:

Post a Comment