Tuesday, August 25, 2015

Lima Tahun Lagi Penjualan Mobil Listrik Bisa Capai 10 Juta Unit

Lima Tahun Lagi Penjualan Mobil Listrik Bisa Capai 10 Juta UnitTangerang - Presiden Organisasi Internasional Pabrikan Otomotif (OICA), Kim Yong Geun mengaku yakin penjualan mobil bertenaga non bahan bakar yakni listrik bakal terus melaju. Bahkan lima tahun lagi atau pada 2020, penjualannya bakal mencapai 10 juta unit di dunia.

“Memang, penjualan mobil listrik itu belum besar tapi trennya terus berkembang, tak hanya di negara-negara maju tetapi juga di Indonesia,” paparnya di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, di ICE-Serpong.

Dengan melihat perkembangan yang ada saat ini, Kim mengaku optimistis, penjualan mobil bersumber tenaga dari arus setrum itu bakal meningkat dua kali lipat dibanding saat ini. Jumlah penjualan diyakini bakal menembus angka 10 juta unit.

Perkiraan itu, kata Kim, cukup realistis mengingat penjualan mobil jenis itu sepanjang tahun ini diperkirakan mencapai 3 persen dari total penjualan keseluruhan jenis mobil yang diyakini sebanyak 96,9 juta unit.

“Kami perkirakan, mobil listrik terjual 3m9 juta unit secara global. Itu target penjualan,” ucapnya.

Pria yang juga menjabat Ketua Korea Automotive Manufacturer Association itu menegaskan peralihan menggunakan kendaraan berbahan bakar alternative saat ini telah menjadi keharusan. Maklum, cadangan bahan bakar dari fosil terus menipis.

Selain itu, keseimbangan lingkungan yang telah dipenuhi polutan dari asap kendaraan telah menjadi sorotan dunia. Berbagai penykait yang telah ditimbulkan bermunculan di segala penjuru dunia. “Sektor transportasi telah menyumbang 20 persen polusi udara di tingkat global,” kata Kim.

Namun, pabrikan otomotif juga tak tinggal diam. Sejumlah kendaraan bersumber energi alternatif mulai dari berteknologi hybrid, listrik, berbaha bakar gas terus dikembangkan dan bahkan telah digunakan konsumen.

Hanya, agar pengembangan dan penggunaan kendaraan jenis itu semakin melaju maka pemerintah juga diharapkan memberikan insentif. “Misalnya memberi subsidi dan membangun infrastruktur penunjangnya. Ini saya rasa sangat penting karena akan klop dengan upaya mengfhadirkan dan memasyaraktkan kendaran-kendaraan tersebut,” terang Kim.


(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment