Tuesday, September 8, 2015

Risers Kunjungi Makam Adat Bersejarah di Minahasa

Risers Kunjungi Makam Adat Bersejarah di MinahasaMinahasa Utara - Peserta Datsun Risers Expedition (DRE) kembali menikmati wisata di ajang DRE gelombang dua etape pertama di Sulawesi Utara. Kali ini, Risers melakukan wisata di Cagar Budaya Waruga.

Taman Waruga ini berada di Desa Sawangan, Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Taman budaya ini menyimpan makam budaya bersejarah.

Anton Jatuna sebagai juru pelihara wilayah kerja Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo, menjelaskan tamu di taman budaya ini tak dibolehkan membongkar batu makam. Makam ini adalah tumpukan batu yang dulunya di dalam batu itu disimpan jenazah.

"Dari satu batu balok besar dipahat. Jenazah ditaruh di dalam batu. Kondisi jenazah seperti dalam keadaan jongkok untuk menggambarkan posisi di dalam janin," kata Anton.

Namun di tahun 1800-an, jenazah yang ada di dalam batu harus dipindahkan. Sebab, di wilayah ini terserang wabah penyakit kolera.

"Ini makamnya sudah dari tahun dari 800 sampai 1800. Sejak 1800 kuburan dalam tanah," sebut Anton.

Para risers pun cukup antusias mengunjungi wilayah bersejarah ini.
Rudy Novianto, risers asal Purwakarta, misalnya, dia sangat semangat mengunjungi tempat wisata ini setelah hanya melihat di media massa.

"Untuk makam Waruga sebenarnya sudah denger dari TV. Untuk saya yang pasti penyambutan dari tamu yang saya melihatnya malah oke aja. Tadinya ngelihatnya ekstrem pakai baju-baju adatnya. Ternyata biasa," kata Rudy.

Sebelumnya, risers diajak menikmati alam Danau Linow, Tomohon, Sulawesi Utara. Keceriaan pun tergambar dari raut para risers ketika tiba di Danau Linow. Mereka tak ingin kehilangan kesempatan dan langsung mengeluarkan gadget-nya untuk sekadar berfoto.


Petualang Datsun Risers Nikmati Keajaiban Danau Linow
"Enak lah. Jarang-jarang jalan-jalan ke Sulawesi. Ke Sulawesi Utara baru pertama ini dan enggak nyesal," kata Sofyan Adi, salah satu risers di Danau Linow, Sumatera Utara, Selasa (8/9/2015).

Hal serupa juga diakui oleh Telly Febrilianto, salah satu risers asal Depok, Jawa Barat. Berangkat dari hotel, risers langsung dihadapi perjalanan menarik, naik-turun bukit dengan pemandangan indah.

"Tadi mulai perjalanan dari hotel jalanannya berkelok-kelok. Asik. Sampai sini perjalanan tidak begitu jauh. Tapi mengesankan," katanya.

Dia juga tak menyesal sedikit pun. Setiba di Danau Linow, risers disuguhi pemandangan ciamik.

"Sangat-sangat indah. Ciptaan Tuhan indah sekali. Inilah Danau Linoew tempat yang mungkin tidak banyak orang tahu. Sempat-sempatkanlah datang ke sini. Sangat indah," kesannya.

Fernando Wungow sebagai pemadu wisata di Danau Linow menjelaskan, danau ini menarik karena warna airnya bisa berubah. Warna air tergantung dengan pantulan sinar matahari.

"Di setiap spot ada warna yang berbeda. Keunikan airnya ada dua jenis. Ada air tawar dan air belerang. Tapi kandungan belerang tidak lebih 50 persen. Kedalaman airnya sampai 40 meter," kata Fernando.


(ddn/ddn)

0 comments:

Post a Comment