Monday, May 11, 2015

Agar Pasar Kembali Normal, Ini Harapan Industri Motor pada Jokowi

Agar Pasar Kembali Normal, Ini Harapan Industri Motor pada JokowiJakarta - Penjualan sepeda motor di Tanah Air yang tengah lesu darah diharapkan bisa kembali bergairah pada semester dua nanti. Namun, hal itu bisa terjadi jika geliat perekonomian nasional juga semakin aktif, oleh karenanya dua langkah dari pemerintahan Joko Widodo sangat diharapkan. Apa saja?

“Harapan kami memang pada semester kedua pasar kembali bergairah. Tapi untuk menggairahkannnya tentu kondisi ekonomi riil juga harus bergerak, sehingga dua langkah dorongan dari pemerintah dan swasta diperlukan,” tutur Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Sigit Kumala saat dihubungi di Jakarta, Selasa (12/5/2015).

Setidaknya ada dua hal yang diharapkan industri. Pertama, anggaran pembangunan sektor infrastruktur oleh lembaga pemerintah segera dicairkan. Dengan demikian, akan terjadi geliat di sektor rill sebagai akibat permintaan oleh kegiatan tersebut.

Tak hanya konsumsi yang dipicu belanja pembangunan yang akan muncul, konsumsi rumah tangga pun juga akan terjadi. Soalnya, dengan bergeraknya proyek maka pendapatan masyarakat juga menguat.

Kedua, pemerintah diharapkan memberikan stimulus bagi sektor swasta yang pada saat yang sama juga akan menggelontorkan anggaran untuk kegiatan mereka. Maklum, dengan kondisi nilai tukar rupiah yang masih rawan melemah dan tingkat inflasi yang tinggi, kalangan swasta juga dilema untuk memulai proyek mereka.

Pada satu sisi, jika proyek tak segera dimulai mereka akan menanggung biaya lain, antara lain bungan pinjaman, asuransi dan tenggat program yang telah ditetapkan. Namun di sisi lain, masih menghadapi situasi yang masih sulit.

“Karena itu stimulus diperlukan. Misalnya fiskal, atau kemudahan perizinan, dan lain-lain,” ucap Sigit.

Dengan bergeraknya proyek pemerintah maupun swasta maka permintaan barang dan jasa akan terjadi. Lebih dari itu penyerapan tenaga kerja juga akan muncul. Walhasil ekonomi tumbuh. Kondisi ini diharapkan bisa membawa dampak postif ke sektor otomotif, yakni pasar kembali bergairah.

Data AISI menunjukan, sepanjang Januari â€Â" April lalu penjualan motor di Tanah Air sebanyak 2.185.299 unit. Padahal sepanjang periode yang sama tahun lalu penjualan telah mencapai 2.719.654 unit.

Masih melempemnya pasar kendaraan roda dua ini diyakini karena masih lemahnya daya beli masyarakat. Harga kebutruhan pokok yang terkerek, di tengah merosotnya harga komoditas dan melesetnya jadwal panen ditengarai ikut memicu melemahnya daya beli tersebut.

0 comments:

Post a Comment