Probolinggo - Setidaknya 4.000 sepeda motor tumpah ruah di jalanan Yogyakarta beberapa hari lalu. Karena saking banyaknya motor yang ikut konvoi, penyelenggaranya pun menyerahkan semua kepada kepolisian.
Indro Warkop salah satu biker kondang sekaligus sebagai panitia kehormatan di Jogja Bike Rendezvous (JBR) mengatakan, di Yogyakarta ada gabungan acara pengguna motor. Makanya, sebanyak 4.000 motor meramaikan jalanan Yogya.
"Itu disana ada acara JBR yang diadakan setiap tahun, itu acara kebanggan kami HDCI (Harley-Davidson Club Indonesia). Kemudian di JBR yang punyanya HDCI Jogja, ditumpangi kepentingan pusat yaitu Indonesia Bike Week dalam rangka ulang tahun Motor Antik Club (MAC) ke-25 dan HDCI dalam rangka 70 tahun kemerdekaan," kata Indro saat ditemui di Bromo, Probolinggo, Minggu (16/8/2015) malam.
Karena event JBR ketumpangan itu, lanjut Indro, maka sebanyak 4.000 motor turun ke jalan. Makanya, untuk menangani 4.000 motor yang sesaki jalanan Yogyakarta, panitia event pun meminta kepolisian agar membantu menertibkannya.
"Karena JBR ini ketumpangan itu maka kita koordinasi dengan kepolisian. Karena ada 4.000 motor dari Jogja Citymall dibawa ke Prambanan. Kita koordinasikanlah dengan Polda dan Polres," ujar Indro.
Sebab, jika tidak mengandalkan pihak kepolisian, bisa dipastikan jalanan Jogja bakal tambah parah. "Kenapa? Karena kita enggak bisa nanganin situasi begitu sendiri sementara hampir setiap tahun ada ekses," kata Indro.
"Karena 4.000 motor dan rangkaiannya panjang maka kita serahkan ke polisi, kita enggak berani ngomong apa-apa, polisi yang punya kuasa untuk mengatur," lanjutnya.
Indro juga selalu meminta teman-teman sesama bikers agar menyerahkan semua hal kepada kepolisian. Apa pun yang diminta polisi maka harus ditaati.
"Karena biasanya enggak pake pengawalan. Setelah makin banyak, kita enggak berani bikin rolling thunder karena makin berat," sebutnya.
(rgr/ddn)
0 comments:
Post a Comment