Apa yang Bisa Bikin Lembaga Pembiayaan Loyo?

Jakarta - Ada beberapa faktor yang menghambat pembiayaan kendaraan. Selain faktor ekonomi, faktor besar lainnya adalah kenaikan uang muka (DP) dan pemilu presiden yang terjadi di Indonesia.

Head of Corporate Communication Adira Finance, Silvi Tirawaty menjelaskan di masa sulit itu, Adira Finance merasa kesulitan cukup berarti untuk merangsang konsumen.

"Kenaikan DP salah satunya. Dan itu sejak tahun lalu, sekarang sudah pada tahu dan sudah normal. Faktor dari makro ekonomi, faktor pemilu, lebaran, kemudian rupiah yang belum menguat. Secara umum kita bilang tidak normal," beber Silvi.

Berdasarkan data Adira Finance, pada kuartal I 2014, pembiayaan baru yang disalurkan Adira Finance tumbuh 15 persen atau sebesar Rp 8,1 triliun dibandingkan kuartal I-2013 tahun lalu sebesar Rp 7,0 trilliun.

Dijelaskan Silvi, pasar terbesar Adira Finance berada di Jabodetabek dan Serang. Sementara untuk Jawa Barat tidak terlalu tinggi sehingga ada kesenjangan dengan daerah lainnya.

"Adira finance Jabodetabek dan Serang memimpin. Jabar tidak terlalu. Cukup terlihat gap dibanding daerah yang lain-lain," imbuhnya.

Dia melanjutkan, penurunan lebih pada daerah tertentu disebabkan jumlah penduduk dan kondisi ekonomi di setiap daerah yang berbeda-beda.

"Bisa juga karena jumlah penduduk pun sudah tinggi sekali di Jabodetabek. Dan juga kondisi ekonomi. Untuk daerah Jawa, memang perekonomian lebih berputar, sedangkan sumatera berkembang sangat baik," pungkasnya.

Dan tidak ketinggalan. Selain itu Kalimantan juga menorehkan angkan cukup baik. Tidak seperti Bali dan Nusa Tenggara Timur. Adapun akses ke daerah tersebut juga menjadi penentu tidak tercapainya target pembiayaan.

"Memang di Jawa perkonomian lebih berputar. Sumatera berkembang sangat baik. Yang kita lihat Kalimantan menyusul. Paling kecil Bali dan Nusa Tenggara. Dibanding Irian yang kita gabungkan ke Sulawesi. Akses salah satu penuntunya," keluh Silvi.

Posted in: