Jakarta - Pemerintah bakal menghapus premium dan digantikan bahan bakar dengan kandungan oktan yang lebih dari oktan premium yakni 88 tetapi dibawah pertamax yang berkadar oktan 92. PT Astra Honda Motor selaku agen pemegang mereka sepeda motor Honda akan mencermati besaran harga BBM baru itu untuk memperkirakan dampak terhadap penjualan motor.
"Hal pertama yang akan kami lakukan adalah mengetahui berapa besar harga yang akan dipatok oleh pemerintah untuk BBM baru itu," tutur General Manager Sales Division PT AHM, Thomas Wijaya saat dihubungi detikOto, di Jakarta, Kamis (16/4/2015).
Menurut Thomas jika harga BBM baru itu ternyata lebih mahal Rp 1.000 lebih dibanding harga premium yang ada saat ini, maka akan menimbulkan dampak yang sangat signifikan terhadap penjualan motor. Kenaikan harga sebesar itu dinilainya sudah berada di ambang batas psikologis dari konsumen sepeda motor.
âÂÂKalau selisih harganya Rp 1.000 atau lebih, maka multiplier effect-nya juga besar, karena ongkos angkutan umum naik, angkutan barang naik. Sehingga harga-harga akan mengalami kenaikan. Orang pun akan berpikir ulang beli motor baru,â papar Thomas.
Selama ini, lanjutnya, masyarakat memang telah merasakan harga BBM yang fluktuatif, tergantung harga pasar. Namun, kenaikan yang berkisar antara Rp 300 âÂÂ" 500 per liter masih dnilai belum berdampak serius, kendati menyebabkan harga bahan pangan pokok dan lainnya ikut naik.
âÂÂTapi kalau sudah Rp 1.000 lebih, dampaknya bisa serius ke penjualan motor. Karena orang akan menunda pembelian, sebab anggaran rumah tangga mereka membengkak karena harga kebutuhan naik,â ucap Thomas.
Seperti I diwartakan detikfinance, pemerintah berniat akan menghapus premium pada bulan depan. "Kita mulai Mei ini, nama dan logo pengganti premium sedang dalam proses pembuatan. Harganya akan lebih mahal sedikit dibanding premium, tapi pasti di bawah Pertamax 92," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang.
(arf/ady)
0 comments:
Post a Comment