Jakarta - Penggantian bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dengan kandungan oktan (RON) 88 ke BBM yang memiliki RON lebih tinggi bisa berdampak ke daya beli masyarakat terhadap produk otomotif. Sebab, harga BBM pengganti akan lebih mahal dibandingkan Premium yang berpengaruh terhadap harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Daya beli masyarakat bisa turun lagi (akibat penghapusan Premium-Red). Sekarang udah turun malah makin turun lagi," ucap Asisten GM Marketing PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Mohammad Masykur kepada detikOto melalui sambungan telepon, Kamis (16/4/2015).
Dampak itu pun dianggap sebagai hukum alam. Makanya, pabrikan otomotif seperti Yamaha tidak punya pilihan untuk menerima kenyataan itu.
"Kita enggak bisa bertindak. Itu kan sudah hukum alamnya begitu. Kalau pemerintah naikin harga BBM, orang akan lebih milih penuhin kebutuhan hidupnya," kata Masykur.
Meski begitu, Yamaha tetap berusaha menggaet konsumennya akibat daya beli masyarakat yang kian berkurang. Tapi sampai saat ini, kata Masykur, pihaknya masih belum mendiskusikan strategi apa yang akan dilakukan untuk menarik konsumen.
"Kita pasti akan lakukan gimana caranya biar narik konsumen. Tapi sampai saat ini kita belum diskusikan strategi kita seperti apa, karena kan beritanya juga baru keluar hari ini," tutur Masykur.
Meski belum didiskusikan terkait strateginya, kemungkinan besar strategi Yamaha untuk menarik konsumen adalah memberikan diskon. "Ya, mungkin salah satunya itu (memberi diskon-Red)," ucap Masykur.
(rgr/ady)
0 comments:
Post a Comment