Thursday, April 16, 2015

Secara Teknologi Tak Ada Masalah, Cuma Bagaimana Daya Beli ?

Secara Teknologi Tak Ada Masalah, Cuma Bagaimana Daya Beli ?Jakarta - Pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) bakal menghapus premium dan diganti dengan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan yang lebih tinggi dari premium tetapi di bawah pertamax. Namun, bagi PT Astra Honda Motor (PT AHM), pergantian dari BBM oktan rendah ke oktan tinggi atau sebaliknya, secara teknologi tak bermasalah bagi motor produksi Honda.

“Sejak awal, motor-motor Honda itu dirancang untuk bisa mengkonsumsi BBM dengan oktan atau RON 88 dan oktan yang lebih tinggi. Jadi, secara teknologi tidak ada masalah baik menggunakan premium atau yang lebih tinggi,” papar General Manager Sales Division PT AHM, Thomas Wijaya, saat dihubungi detikOto, di Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Bahkan, lanjut, Thomas, semakin tinggi kandungan oktan di dalam BBM yang digunakan maka akan semakin bagus bagus mesin motor Honda. Soalnya, proses pembakaran yang berlangsung di mesin akan berlangsung lebih sempurna.

“Patokannnya hanya satu, kalau teknologi motor Honda, jangan banyak timbale di BBM. Itu saja,” ucapnya.

Meski tidak berpengaruh secara teknologi, namun penghapusan premium dan diganti dengan BBM beroktan lebih tinggi, akan berdampak pada harga. Maklum, semakin tingginya oktan harga pun juga bisa dipastikan ikut terkerek.

“Nah sekarang berapa dulu harga yang akan dipatok oleh pemerintah. Jika Rp 1.000 atau lebih selisihnya dari harga premium sekarang, itu sudah di ambang batas psikilogis konsumen,. Artinya secara teknologi tak masalah, tapi bagaimana dengan daya beli,” ucap Thomas.

Jika seperti itu, maka konsumen akan memilih menunda atau membatlkan hasratnya untuk membeli motor. Soalnya, dengan semakin mahalnya harga BBM maka ongkos angkutan penumpang, barang, juga akan ikut naik. Walhasil, harga kebutuhan pokok pun ikut merambat naik.

“Jadi multiplier effect-nya di situ. Harga naik, inflasi naik, dan harga barang kebutuhan juga semakin mahal. Orang akan memilih mengutamakan kebutuhan pokok,” imbuh Thomas.



(arf/ady)

0 comments:

Post a Comment