Tuesday, August 4, 2015

Akui Salah Strategi di China, Ini Taktik Baru BMW

Akui Salah Strategi di China, Ini Taktik Baru BMWBeijing - Setelah penjualannya di China pasang surut dan terancam disalip para pesaingnya, BMW melakukan evaluasi strategi pemasarannya di negeri itu. Tak kurang dari 3.000 konsumen dimintai pendapat, hasilnya BMW harus mengubah strategi. Apa saja?

Seperti dilaporkan Autoevolution, Selasa (4/8/2015), dari hasil jajak pendapat itu BMW mengakui telah menemukan fakta bahwa BMW telah memasarkan produk yang salah sejak awal. Soal teknologi dan fitur yang ditawarkan di mobil-mobil yang dipasarkan misalnya, dinilai tak sesuai dengan harapan.

BMW dinilai menerapkan strategi yang sama dengan yang dijalankan pabrikan lain di Negeri Tirai Bambu. Model khusus untuk segmen tertentu, mobil yang memiliki ruang untuk kaki yang lapang, atau mengandalkan kekuatan merek, misalnya, dinilai tak sesuai lagi dengan harapan konsumen China yang kini didominasi orang-orang usia muda.

Konsumen muda kini berharap teknologi dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Penyesuaian kemudi yang membantu pengemudi saat parkir, atau kursi yang bisa merenggangkan otot pengemudi atau penumpang, adalah beberapa diantara teknologi yang mereka minati.

"Pasar China kini berada di persimpangan untuk perubahan mendasar," kata Karsten Engel, CEO BMW China, kepada wartawan di Shanghai.

"Sebagai pasar China semakin matang dan normal, pasca-80 dan 90-an muncul para konsumen utama merek premium. Kekuatan inovatif produk kami pasti akan lebih menarik bagi konsumen China."

Untuk mewujudkan strategi anyar itu, BMW akan memperkenalkan BMW Seri 7 generasi terbaru dan X5 hybrid di pasar China pada tahun ini. Dia berharap untuk membalikkan keadaan setelah pasar melambat.


(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment