Setelah Fiat-Chrysler, Ternyata Banyak Mobil Merek Lain yang Juga Rentan Diretas

Washington - Setelah Fiat-Chrysler Automobile (FCA)menyatakan akan menarik 1,4 juta unit mobil buatannya karena rawan diretas alias dibobol oleh orang tak bertanggung jawab, Lembaga Keselamatan Jalan Raya Nasional (NHTSA) Amerika Serikat melakukan kajian. Hasilnya, diperkirakan banyak mobil dari merek lain yang juga memilikin kerentanan yang sama.

Seperti dilaporkan Automotivenews dan Auto Guide, Rabu (5/8/2015), NHTSA menyebut kemungkinan seperti itu terjadi karena beberapa pabrikan menggunakan pemasok perangkat fitur yang sama , seperti yang digunakan FCA. "Pemasok tidak hanya memasok radio untuk Chrysler tetapi juga ke banyak produsen lain," kata Kepala NHTSA, Mark Rosekind.

“Sekarang banyak pekerjaan yang sedang kami lakukan, mencoba untuk mencari tahu bagaimana kerentanan bisa meluas,”

Sebelumnya, FCA dikabarkan akan menarik 1,4 juta mobil buatannya karena mengalami masalah pada sistem cybersecurity. Mobil besutan pabrikan itu kabarnya rentan dibobol melalui saluran virtual, sehingga pengendalian setir, rem, bahkan operasional mesin bisa dikendalikan pihak lain.

Tak berselang lama setelah kabar mobil buatan FCA rentan dibobol menyeruak, seorang peneliti yang juga pakar hacking, mengaku dengan mudah bisa membobol mobil buatan General Motors. Dia menyebut pembobolan sistem aplikasi OnStar di mobil tersebut.

Namun, GM dengan sigap mentikapi hal itu dengan melakukan perbaikan pada sistem aplikasi tersebut. Hasilnya, untuk saat ini upaya peretasan bisa dihadang.

Kini, NHTSA bekerja sama dengan para peneliti Jeep Cherokee akan mempelajari lebih lanjut tentang aksi peretasan itu dan seberapa serius reaksi dari industri otomotif terhadap aksi tersebut.

"Ini bukan hanya tentang hack. Tetapi bagaimana respon dari industri apakah mereka menganggapi hal itu dan memiliki rencana (untuk mengatasinya). Dan itu adalah bagian dari tugas kita untuk melihat ke depan, "ucap Rosekind.


(arf/arf)

Posted in: