Tuesday, August 4, 2015

Kawasaki Diuntungkan dengan IJ-EPA dan AFTA, Tapi Sedikit

Kawasaki Diuntungkan dengan IJ-EPA dan AFTA, Tapi SedikitJakarta - Kementerian Keuangan sudah merilis peraturan baru mengenai kenaikan besaran tarif bea masuk kendaraan bermotor yang dirancang untuk mengangkut orang. Namun, peraturan itu tidak berlaku bagi negara yang terikat perjanjian Free Trade Area (FTA).

Pabrikan motor asal Jepang seperti Kawasaki yang masih mengimpor beberapa motor secara utuh (CBU) dari Thailand dan Jepang pun dianggap diuntungkan. Sebab, dua negara itu memiliki perjanjian IJ-EPA dan ASEAN-Free Trade Area (AFTA).

Deputy Head Sales and Promotion Departement PT Kawasaki Motor Indonesia, Michael Chandra Tanadhi memang mengakui bahwa pihaknya diuntungkan karena ada perjanjian FTA. Namun menurutnya, impor motor CBU tidak terlalu banyak.

"Merasa diuntungkan, terbantu tapi enggak banyak. Karena kan ada regulasi sesama Asia seperti afta. Mereka lebih bisa impor masuk tanpa biaya," kata Michael saat ditemui usai peluncuran Kawasaki D-Tracker di Jakarta.

Dia menyebut, jumlah motor yang diimpor CBU dibandingkan total penjualan motor Kawasaki tidak terlalu signifikan. Per bulannya, Kawasaki mendatangkan 2.000-an unit motor dari Jepang dan Thailand.

"CBU dari Jepang dan Thailand, sekitar 2.100 unit per bulan. Big bike 1.000cc ke atas kebanyakan dari Jepang. Sisanya Thailand," sebut Michael.

Sebagai pembanding, Kawasaki per bulannya menjual motor sekitar 11.000 unit. "Avarage per bulan total semua model 11.000-an. Itu rata-ratanya. Karena kan sekarang kondisi pasar lagi naik-turun," katanya.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment