Thursday, February 21, 2013

Produsen Motor Pertanyakan Ketajaman HAKI

Produsen Motor Pertanyakan Ketajaman HAKI Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) kini sudah berumur ke-42 tahun. Di usia yang tidak lagi muda, AISI ingin terus meningkatkan kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, banyaknya produk bajakan membuat mereka mempertanyakan kekuatan HAKI (hak atas kekayaan intelektual) di Indonesia.

AISI di usia ke 42 menurut Ketua Umum Gunadi Sindhuwinata ingin terus berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pengembangan industri dan pencapaian lapangan kerja, mengurangi polusi udara melalui pengurangan emisi gas buang dan terus menggalakan kampanya keselamatan di jalan raya.

Tapi dilain pihak dia mengatakan kalau pihaknya ingin memunculkan arti penting dari kepedulian atas HAKI (hak atas kekayaan intelektual) dalam kontek yang lebih fundamental.

"Bila HAKI terjamin, kami percaya investor tidak hanya menanamkan modal untuk manufaktur saja melainkan juga mengembangkan industri-industri berkemampuan developmen, desain dan enginerring," ujar Gunadi di Jakarta, Kamis (21/2/2013).

Khusus untuk industri sepeda motor Gunadi mengatakan kalau sektor ini memiliki peran yang cukup penting. Selain digunakan sebagai kendaraan sehari-hari masyarakat untuk kegiatan ekonominya, industri sepeda motor juga telah mampu menyerap jutaan tenaga kerja.

Bila dihitung, tenaga kerja di industri sepeda motor Indonesia baik langsung maupun tidak langsung jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun sejalan dengan kenaikan permintaan sepeda motor baru.

"Jika dihitung dengan anggota keluarga yang di tanggung setiap pekerja, jumlah orang yang bergantung dengan industri sepeda motor tidak kurang dari 6 juta orang," tukas Gunadi.

0 comments:

Post a Comment