Monday, June 29, 2015

20 Finalis Nissan GTA Academy Siap Wujudkan Mimpi Jadi Pebalap

20 Finalis Nissan GTA Academy Siap Wujudkan Mimpi Jadi Pebalap Sentul - Setelah digelar selama sebulan sejak 28 April hingga 31 Mei lalu, di Jakarta dan Surabaya, kini Nissan Grand Torismo Academy telah memasuki babak final. Babak ini diikuti 20 orang finalis yang terdiri dari 10 orang peserta dari real ground atau pengguna simulator balap sungguhan dan 10 finalis lainnya adalah gamer online.

"Pada kompetisi ini, panitia telah berhasil menjaring 15.000 peserta dari dua kategori, real ground dan gamer online. Mereka berasal dari Jakarta, atau wilayah Jabodetabek dan Surabaya, serta wilayah lain," tutur General Manager Perencanaan Produk dan Pemasaran PT Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/6/2015).

Menurut Budi meski baru pertama kali digelar di Indonesia, namun antusiasme masyarakat untuk mengikuti acara ini terbilang luar biasa. Soalnya, kata Budi, ajang yang merupakan gabungan antara lomba balap virtual dengan balapan di sirkuit nyata dengan pebalap-pebalap profesional ini, merupakan salah satu cara untuk mewujudkan mimpi.

Maklum, para peserta yang mengikuti acara ini, termasuk 20 orang finalis adalah orang-orang yang bukan sekadar hobi game online sajan tetapi juga berminat untuk menjadi pebalap profesional.

"Dan GTA Academy ini adalah jalur khusus untuk mewujudkan mimpi itu. Sebab, hadiah dari kompetisi ini adalah, pemenangnya akan diberi kesempatan bergabung dengan tim balap profesional Nissan di Inggris. Mereka akan dipilih oleh Nissan global. Kemudian akan dididik dan dilatih menjadi pebalap profesional," papar Budi.

Selain itu, Nissan juga akan memberikan lisensi khusus pebalap profesional. Dengan demikian, mereka akan diakui bukan hanya sebagai orang yang berhak menyandang predikat pebalap tetapi juga keterampilannya. Hal ini diakui oleh Dwinanto Sukmono salah satu finalis asal Jakarta. Pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 35 tahun lalu itu mengaku sedari kecil bercita-cita menjadi pebalap profesional.

Hanya, untuk berlatih guna mewujudkan mimpi itu bukanlah perkara gampang. Selain dibutuhkan persiapan sarana pendukung seperti mobil dan lainnya, juga membutuhkan biaya yang tak kecil. "Ya karena itulah, saya menyalurkannya melalui game online," ucap karyawan perusahaan swasta di Jakarta itu.

Pernyataan serupa diungkapkan Raira Bhaskara peserta dari Jakarta lainnya. "Kebetulan saya sering menggunakan on ground atau simulator balap. Kadang-kadang game online juga. Tapi yang pasti, seperti teman-teman yang lain, dengan mengikuti akademi ini kita ingin mewujudkan mimpi menjadi pebalap profesional," paparnya.




(arf/ddn)

0 comments:

Post a Comment