Wednesday, July 29, 2015

Gaikindo: Bea Masuk Ada Pengaruh, Tetapi Sedikit

Gaikindo: Bea Masuk Ada Pengaruh, Tetapi SedikitJakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menilai kenaikan bea masuk untuk mobil impor memang akan mempengaruhi industri otomotif. Namun efeknya dinilai kecil. Karena mobil-mobil CBU volume penjualannya relatif lebih kecil.

“Problem di otomotif mungkin ada pengaruhnya. Tapi itu enggak terlalu banyak pengaruhnya. Masalah yang terkena dampak itu kan CBU, CBU itu kan kecil, enggak signifikan,” ujar Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Johnny Darmawan kepada detikOto.

Menurut pria yang besar di Toyota ini, kenaikan bea masuk konsepnya untuk mengurangi tingkat konsumsi masyarakat Indonesia dalam menggunakan produk impor.

“Itu kan kebijakan konsepnya dalam mengurangi tingkat konsumtif. Kalau sudah diproduksi di dalam negeri kenapa harus masih impor. Menurut saya itu positif dalam rangka substitusi dan mempromosikan produk lokal. Tapi yang ditakutkan adalah nanti barang lokal juga naik,” ujarnya yang mengaku masih terus mempelajari dampak kenaikan bea masuk ini.

Namun berbeda dengan yang diucapkan Johnny, CEO PT Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah lebih berkata keras soal kenaikan bea masuk.

Dia menegaskan justru impor mobil sebagian besar (95 persen) datang dari negara-negara yang sudah memiliki perjanjian kerja sama dengan Indonesia. Seperti dari Thailand, Jepang dan negara lainnya. “Mobil-mobil ini masuk tanpa bayar bea masuk,” ujarnya.

Sementara itu Garansindo justru membayar bea masuk, dan terdaftar sebagai salah satu penyetor bea masuk/pajak impor terbesar.

“Kenapa kami selalu dianggap musuh oleh pemerintah, kami tiap tahun bayar raturan miliar untuk bea masuk, kami ini pembayar bea masuk terbesar di bea cukai apakah itu gak dianggap?,” ujarnya dengan nada tinggi.


(rgr/ddn)

0 comments:

Post a Comment