Wednesday, July 29, 2015

Penjualan Motor Turun, Spare Part Malah Naik

Penjualan Motor Turun, Spare Part Malah NaikSurabaya - Penjualan suku cadang motor (spare part) Honda motor mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini tidak berbanding lurus dengan angka penjualan unit yang menurun di semester pertama.

General Manager Part Division PT MPM Honda Motor, Subekti menuturkan, sepanjang Januari-Juni 2015, penjualan spare part MPM sebesar Rp 297 miliar. Angka ini naik 17% dibanding realisasi penjualan pada periode yang sama tahun 2014 lalu.

"Memang yang terjadi selama ini antara penjualan motor dengan penjualan spare part itu berbanding terbalik. Di saat pasar motor bagus, penjualan spare part naik tapi tidak tinggi. Namun ketika pasar motor turun seperti saat ini, penjualan spare part melonjak," katanya saat ditemui diruang kerjanya, Rabu (29/7/2015).

Data yang dihimpun, penjualan motor di Jatim sepanjang semester I turun 13%, khusus Honda penurunannya 6%.

Subekti menyebut trennya memang mengalami peningkatan. Bahkan, sejak tahun 2002, penjualan spare part oleh MPM rata-rata mengalami peningkatan 23%/tahun.

"Tahun ini, kami memproyeksi penjualan spare part resmi alias genuine part motor Honda untuk di Jatim bisa naik 18-19%. Sehingga ditargetkan hingga akhir tahun bisa membukukan penjualan Rp 600 miliar-605 miliar," ujarnya.

Dari angka tersebut, lanjut Subekti, didapat dari penjualan spare part baik yang fast moving maupun slow moving, maupun oli resmi motor Honda, yakni AHM Oil. Komposisinya saat ini 70% dikontribusi oleh penjualan spare part, dan 30% dari penjualan oli.

Sementara Presiden Direktur PT MPM, Suwito M menambahkan, untuk mencapai target peningkatan penjualan sebesar 19% di tahun ini, banyak strategi yang disiapkan. Mulai peningkatan layanan, hingga penambahan jaringan penjualan.

"Untuk jumlah channel penjualan, saat ini kami memiliki 1.496 jaringan toko spare part dan bengkel motor di Jatim dan NTT. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% melalui AHASS (Astra Honda Autorized Service Station), dan sisanya toko dan bengkel umum," tandas Suwito.

Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan jumlah jaringan penjualannya bisa bertambah lebih dari 1.500 toko dan bengkel. "Banyak daerah yang memiliki potensi market besar, seperti Banyuwangi. Ini yang kita targetkan untuk bisa ditambah jaringannya," jelasnya.

0 comments:

Post a Comment