Tuesday, November 10, 2015

Ini Alasan Pemilihan Warna Ban, Lampu Rem dan Sein

Ini Alasan Pemilihan Warna Ban, Lampu Rem dan SeinJakarta - Tiga komponen pada kendaraan tersebut sudah seharusnya ada dan tidak dianjurkan untuk dihilangkan. Semua komponen tersebut mempunyai warna yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Dengan lampu rem berwarna merah, lampu sein berwarna kuning, dan pada ban sudah pasti berwarna hitam.

Namun, tahukah Anda maksud dari warna-warna tersebut?

Lampu belakang pada mobil dibuat sebagai peringatan bagi pengendara di belakangnya. Oleh karena itu, warna cahaya dibuat agar mudah ditangkap mata.

Pemilihan lampu tersebut didapat dari pelbagai sumber mengacu pada Vienna Convention on Road Traffic (1949), yang merupakan konvensi mengenai kendaraan di jalan raya. Konvensi ini menyebut tentang warna merah yang digunakan sebagai lampu belakang.

Mata normal manusia sanggup menerima spektrum warna dengan panjang gelombang 400-700 nanometer (nm). Sementara itu, warna merah memiliki panjang gelombang paling panjang yaitu 630-760 nm.

Selain itu, melalui akun Facebook Suzuki Motor Indonesia menyebut, studi NHTSA (National Highway Traffic Safety Administration) pada 2008 menunjukkan bahwa tingkat respon pengendara meningkat 28 persen ketika melihat lampu sein berwarna jingga daripada lampu sein berwarna merah.

Laman tersebut juga mengutip pernyataan Dr. Terry Mart, pakar fisika yang juga staf pengajar Departemen Fisika FMIPA UI yang mengatakan, unsur cahaya kuning pada lampu sein memiliki panjang gelombang 0,58 mikron, dengan tingkat sensitivitas terhadap mata manusia sebesar 0,85 (skala 1:0).

Jika melihat ukuran spektrum warna, lampu sein dengan unsur warna jingga memiliki spektrum yang tidak kalah panjangnya yaitu 590-620 nm. Inilah mengapa merah dan jingga dipilh menjadi menjadi warna lampu peringatan pada kendaraan.

Merah: 620-750 nm
Jingga: 590-620 nm
Kuning: 570-590 nm
Hijau: 495-570 nm
Biru; 450-495 nm
Ungu: 380-450 nm

Dengan tingkatan panjang gelombang yang tinggi, warna merah dan jingga atau kuning cenderung lebih direspon dengan baik oleh mata.

Ya, itu sedikit mengenai warna pada lampu rem dan lampu sein. Kita beralih kepada penggerak kendaraan yang berbentuk bulat. Yaitu, ban yang juga merupakan komponen penting. Mengapa ban berwarna hitam? Ternyata ini bukan sekadar wujud fisik semata.

Dulu ban pernah dipasarkan dengana warna alami dari karet, yaitu putih. Kemudian Binney and Smith menemukan sebuah formula berupa bahan kimia karbon hitam dan dijual ke Goodrich Tire Company pada 1900-an. Sejak itu, karbon hitam terbukti secara signifikan dapat meningkatkan kualitas ban.

Ban tersebut mempunyai ketahanan lebih, seperti meningkatkan 50% daya tahan terhadap abrasi karena gesekan dan mampu meningkatkan daya cengkram.

Selain itu, karbon hitam juga mampu mengalokasikan panas ke titik tertentu; sabuk dan tapak ban. Praktis, ini membuat kerusakan ban akibat panas bisa ditekan dan meningkatkan umur ban.

Kelebihan lainnya dalam hal teknis, warna hitam pada ban menciptakan kesan bersih dan polos daripada ban karet berwarna putih. Meskipun, ban warna putih saat ini masih diniagakan. Pasarnya jelas, mereka menyediakan untuk para kolektor dan penggemar mobil-mobil klasik.

Itulah sedikit pencerahan mengenai warna-warna pada komponen mobil.


(rgr/ddn)

1 comments:

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play poker ..
tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5

Post a Comment