Seoul - Salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen ketika membeli mobil adalah terkait tingkat efisiensi bahan bakar. Namun, para produsen tidak boleh sembarangan memberikan angka tingkat efisiensi.
Baru-baru ini, Hyundai telah mengambil langkah yang tidak biasa karena merevisi angka jarak tempuh yang diperkirakan pada Sonata terbaru. Raksasa Korea ini mengatakan kalau ada peningkatan 6 persen dari efisiensi bahan bakar di sedan andalannya itu.
Klaim pertama Hyundai adalah 29,6 mpg atau sekitar 12,6 km/liter. Beberapa hari kemudian, Hyundai merevisi angka tadi menjadi 12,1 km/liter (28,5 mpg) atau hanya naik 2 persen saja dari model sebelumnya.
"Kami sangat menyesal karena menyebabkan kebingungan kepada wartawan," kata Hyundai dalam sebuah pernyataan di Autonews.
Langkah antisipatif Hyundai ini bagi para analis memang akan berdampak buruk bagi brand tersebut untuk jangka pendek tapi tidak jangka panjang.
Sebab, tahun lalu saja Hyundai --bersama KIA-- harus membayar US$ 395 juta atau sekitar Rp 4,72 triliun untuk menyelesaikan tuntutan hukum yang diajukan oleh pemilik mobil yang merasa dibohongi karena klaim efisiensi bahan bakar yang dilebih-lebih kan.
Perjanjian pembayaran kompensasi itu akan mempengaruhi sekitar 600.000 pemilik mobil Hyundai dan 300.000 KIA di Amerika Serikat. Mobil yang disoroti adalah model tahun 2011-2013.
0 comments:
Post a Comment