Wednesday, March 12, 2014

Tanpa LCGC, Pasar Mobil Indonesia Diprediksi Turun

Tanpa LCGC, Pasar Mobil Indonesia Diprediksi TurunJakarta - Mobil murah yang ikut dalam program Low Cost and Green Car (LCGC) kini perlahan mulai menggeliat di pasar mobil Indonesia. Bahkan ada yang beranggapan kalau tanpa mobil LCGC, maka pasar mobil Indonesia diprediksi turun.

Di bulan Februari lalu dalam data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) ada 111.767 unit mobil yang terjual. Mobil murah LCGC mulai menunjukkan tajinya.

Astra Toyota Agya di bulan kedua 2014 itu terjual sebanyak 7.461 unit. Ini merupakan angka penjualan Agya tertinggi setelah dipasarkan tahun lalu. Disusul Daihatsu Ayla yang terjual sebanyak 4.590 unit. Suzuki Karimun Wagon R terjual 2.158 unit dan Honda Brio Satya terjual 2.061 unit.

Dengan geliat seperti itu, banyak yang memprediksi kalau penjualan mobil di Indonesia pada tahun ini setidaknya bisa naik tipis dari 1,2 juta unit ke 1,25 juta unit.

Namun menurut Presiden Direktur PT. Mazda Motor Indonesia, Keizo Okue, tanpa adanya LCGC, pasar mobil Indonesia malah bakal stagnan atau bahkan turun bila dibandingkan tahun lalu.

"Interest rate sekarang sangat tinggi. Saya pesimis. Market bila termasuk dengan mobil LCGC mungkin akan sama. Tanpa LCGC, mungkin malah turun 10 persen," ujarnya.

Tapi Mazda tetap yakin mampu meningkatkan penjualan. Buktinya dari hasil penjualan tahun lalu yang mencapai 11 ribu unit, Mazda menargetkan untuk meningkatkannya menjadi 12 ribu unit.

"Saat ini kita punya 40 dealer, di akhir tahun ini kita menargetkan untuk menjadi 46 dealer di seluruh Indonesia," lugasnya.


0 comments:

Post a Comment